JAWA TIMUR

Khofifah minta Mubaligh Aktif edukasi Masyarakat hadapi Pandemi Covid-19

MONITOR, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta mubalig ikut aktif mengedukasi masyarakat mengenai bahaya virus corona atau Covid-19.

Menurut Khofifah, hal ini penting mengingat tidak sedikit masyarakat yang masih nekat untuk beribadah di masjid tanpa jaga jarak ( phisycal distancing) meskipun Pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan maklumat untuk beribadah di rumah selama pandemi.

“Saya berharap besar para mubaligh, ustadz, maupun tokoh-tokoh agama di Jatim bisa aktif turut membantu pemerintah mensosialisasikan tentang bahaya covid-19 kepada masyarakat luas. Ternasuk cara pencegahannya,” ungkap Khofifah saat menerima silaturrahim Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Jawa Timur, Kamis (7/5).

Khofifah mengatakan, peran mubaligh sangat strategis bersama-sama pemerintah menghadapi pandemi ini. Oleh karena itu, mubaligh diharapkan mampu memberi penjelasan secara ilmiah dan pencerahan, serta perspektif positif kepada masyarakat luas bagaimana cara menghadapi wabah. Utamanya, dalam sudut pandang agama Islam.

Dengan begitu, tambah Khofifah, masyarakat bisa lebih bijak dalam bersikap karena memiliki pemahaman yang utuh. Baik secara ilmiah maupun spiritual. Cara ini, lanjut Khofifah, juga efektif dalam menangkal hoax yang membuat kegaduhan di masyarakat.

“Islam menjabarkan secara detil bagaimana sikap seorang muslim saat berhadapan dengan wabah penyakit. Nah, para mubaligh bisa menambahkan pesan tentang harus memakai masker, penerapan physical distancing, jangan dulu mudik, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Khofifah menegaskan agar persoalan pandemi covid-19 ini tidak dianggap sepele oleh masyarakat. Protokol kesehatan harus secara ketat dan disiplin diterapkan guna mencegah munculnya klaster dan episentrum baru penyebaran Covid-19. Saat ini, saat ini kota Surabaya menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jatim.

“Jadi ini tidak mudah, tidak sesederhana yang dipikirkan, merawatnya pasien Covid-19 pun sangat ribet karena harus memakai APD. Banyak ambulan dari rumah sakit yang tidak diperkenankan jika digunakan untuk merujuk pasien positif covid19, atau bahkan untuk mengangkut jenazah covid19,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Majelis Syuro Bakomubin KH. Iswadi Idris menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung dan membantu program dan peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur maupun pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Jadi sekarang saya ingin dengan Ibu Gubernur dengan Pemerintah Jawa Timur ingin sepenuhnya membantu apa yang kami bisa, kemarin saya rapat dengan sekitar 100 Muballigh yang menyatakan sangat mendukung peraturan Gubernur dan protokol-protokol kesehatan, mendukung lahir batin termasuk menyerukan kepada para jamaah,” tegasnya.

Recent Posts

Komisi III DPR Nilai Masukan Tiga Mitra di Jambi Sangat Produktif untuk RUU KUHAP

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka, menjelaskan bahwa Komisi III DPR…

3 menit yang lalu

Menag Minta Santri Teladani Ulama Terdahulu

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak para santri untuk meneladani ulama-ulama terdahulu yang…

3 jam yang lalu

Gelar Stadium General PBAK 2025, UID Angkat Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) menggelar Stadium General bertema “Indonesia Emas 2045: Peran…

3 jam yang lalu

Wamen UMKM Apresiasi Muhammadiyah Jogja Expo #4 2025 Perkuat Kapasitas Wirausaha

MONITOR, Yogyakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza mengapresiasi penyelenggaraan…

5 jam yang lalu

DPR Dorong Perbaikan Tata Niaga Gula, Kunci Swasembada Pangan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyerukan perlunya evaluasi…

6 jam yang lalu

DPR Apresiasi PT Sido Muncul, Proses Modernisasi Produksi Tanpa Korbankan Karyawan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, memberikan apresiasi tinggi kepada PT…

9 jam yang lalu