MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengaku heran dengan sikap Pemerintah yang tetap melakukan ekspor alat pelindung diri (APD). Padahal, sambung dia, kebutuhan APD berstandar WHO dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 masih sangat diperlukan di dalam negeri.
“Ini kan suasana darurat, seluruh upaya harus dikerahkan untuk mengatasinya, termasuk dari sisi pemenuhan kebutuhan APD untuk tenaga kesehatan,” kata Saleh kepada wartawan, Jakarta, Jumat (17/4).
Pernyataan Saleh terkait tersebut menanggapi statemen Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bahwa Indonesia akan tetap mengekspor APD ke sejumlah negara.
Menurut Saleh, kelangkaan APD dalam negeri juga disebabkan, lantaran sulitnya mendapatkan bahan baku dan mayoritas dipenuhi dari impor.
“Kan aneh kalau kita mengekspor barang yang bahan bakunya impor, anehnya karena kita sendiri sedang membutuhkan,” ketusnya.
Ia pun menegaskan, tenaga medis di dalam negeri masih akan membutuhkan APD dengan jumlah yang cukup besar, apalagi badan intelejen negara (BIN) memprediksi puncak penyebaran virus terjadi pada bulan Juli 2020.
“Mestinya, stock APD dalam negeri dipenuhi terlebih dahulu. Soal rencana ekspor itu, saya kira bisa dipikirkan belakangan,” pungkas politikus PAN itu.