MONITOR, Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara resmi telah menyampaikan postur kepengurusan inti di bawah kepemimpinannya.
Selain masuknya nama Putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah. Posisi atau jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) pun juga menjadi perhatian publik, terutama para pengamat politik.
Seperti diketahui, AHY melakukan pergantian pemain pada posisi Sekjen, dimana sebelumnya, Hinca Panjaitan digantikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, mengatakan perombakan dalam suatu struktur organisasi merupakan hal yang rasional atau biasa.
“Hal yang rasional jika Sekjen dirombak. Karena Ketua Umum Demokrat nya pun baru. Jadi Sekjennya pun baru,” kata Ujang saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (17/4).
Selain itu, sambung dia, figur Sekjen haruslah orang yang seirama atau telah mempunyai chemistry yang tinggi dengan ketua umum. Sebab, keduanya menjadi ujung tombak dalam pengambilan suatu kebijakan.
“Dan perombakan kepengurusan termasuk penggantian Sekjen merupakan bagian dari penyegaraan bagi Demokrat, agar kepengurusan banyak diisi oleh kalangan muda,” sebut dia.
Karena itu, imbuh dia, figur Sekjen harus mampu mengikuti irama orkesta kepemimpinan AHY, termasuk harus mengerti tertib administasi.
“Dan bagaimana Sekjen menjawab tantangan, dia harus bekerja dengan baik. Tentu kita tunggu gebrakan kinerjanya ke depan,” pungkas Ujang.