PERTANIAN

Petani Wonogiri Berhasil Produksi Beras 10,5 Ton Per Ha di Tengah Pandemi Covid-19

MONITOR, Wonogiri – Bulan April dan Mei ini produksi padi di Indonesia akan berada di masa puncaknya. Meskipun sedang ada pandemi Covid -19, tidak menghalangi Kabupaten Wonogiri menunjukkan eksistensinya sebagai lumbung pangan di Jawa Tengah.

Hasil ubinan panen di kelompok tani Amrih Tani desa Trukan, Kecamatan Pracimantoro, dan Kelompok Tani Ngudi Makmur, Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Eromoko Wonogiri pada panen hari Selasa (7/4/2020) menunjukkan hasil provitas 12,03 dan 11,3 ton/hektar GKP atau setara 10,5 dan 9,8 ton/hektar GKG. Luas yang dipanen 60 hektar dengan varietas padi Mapan 05.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Wonogiri, Safuan mengatakan bahwa panen raya memang di bulan April ini. “Bulan ini panennya lebih banyak lagi dibandingkan bulan Maret lalu, nanti di Mei kita juga masih berlagsung panen raya,” ujar Safuan

Diakui Safuan puncak panen memang rata-rata mundur di bulan April arena masa tanamnya waktu itu juga mundur. “Kami yakinkan stok beras saat ini aman, apalagi menghadapi isu Covid 19 ini bukan menjadi halangan kami untuk tetap panen dan tanam padi di sawah,” imbuh Safuan meyakinkan.

Sebagai gambaran total luas panen di Kabupaten Wonogiri bulam april ini diperkirakan seluas 18 ribu hektar dengan perkiraan produksi 101.231 ton. Angka ini menyumbang sekitar 6,7persen dari total perkiraan produksi di Jateng sebesar 1,5 juta ton di bulan April ini.

Panen dengan pemanfaatan Combine Harvester juga sudah diterapkan di beberapa wilayah di Kabupaten Wonogiri. Diakui Safuan hasilnya lebih banyak karena tidak banyak kehilangan hasil (losses)

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan protokol kesehatan penanganan virus Covid-19 saat musim panen raya. Seperti yang dilakukan para petani di berbagai wilayah.

“Selain menerapkan protokol kesehatan, juga akan diupayakan prasarana dan sarana pascapanen,” ucapnya.

Suwandi mengatakan Kementan bersama pemerintah daerah (Pemda) serta para mitra terus berupaya dalam menjaga stok pangan dalam negeri sehingga ia berharap masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan pasokan pangan dalam negeri.

Terkait menjaga harga di kala puncak raya, sesuai arahan Mentan SYL dengan menggerakan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Program ini menggandeng penggilingan padi kecil untuk serap gabah petani. “Tugas kita menjaga kontinuitas produksi beras di penggilingan padi dan kelancaran distribusi antar wilayah, tutur Suwandi.

“Terobosan ini agar penggilingan menyerap gabah langsung di petani dan modal bisa diperoleh dari KUR dan sumber lainnya. Kemudian beras dari penggilingan bisa dijual langsung maupun online kerjasama dengan start-up,” pungkasnya.

Recent Posts

Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Imbau Kepala Daerah Mawas Diri

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal Gubernur Riau Abdul Wahid yang…

2 menit yang lalu

Prof Rokhmin Tekankan Tiga Indikator untuk Kampung Nelayan Model Nasional

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, bersama Jamaluddin Idham, Anggota…

18 menit yang lalu

FISIP UIN Jakarta dan Muslimat NU Gelar Seminar, Perempuan Indonesia Diharapkan Jadi Arsitek Narasi Global

MONITOR, Tangsel - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama…

2 jam yang lalu

Wamen Helvi Tekankan Pentingnya Penguatan Permodalan bagi UMKM untuk Naik Kelas

MONITOR, Jawa Timur - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menegaskan…

3 jam yang lalu

UPH Apresiasi 501 Mahasiswa yang Torehkan Prestasi di UPH Awards 2025

MONITOR, Jakarta - Di tengah dinamika dan tantangan dunia pendidikan tinggi, Universitas Pelita Harapan (UPH)…

4 jam yang lalu

Puan Pastikan DPR Akan Segera Kaji Isu Utang Whoosh dengan Pemerintah

MONITOR, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani menanggapi soal polemik utang…

5 jam yang lalu