PERTANIAN

Peluang Bisnis Komoditas Hortikultura di Tengah Pandemi Covid-19

MONITOR, Jakarta – Di tengah Pandemi Covid-19, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tetap optimis bahwa komoditas pertanian bisa tetap stabil. Salah satunya adalah dengan membentuk Toko Tani Indonesia untuk memasarkan hasil pertanian dari para petani di samping juga menggandeng para pelaku usaha/biisnis perrtanian (start up) yang berbasis Teknologi Informas (IT).

Kementerian Pertanian saat ini terus menjalin sinergi dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin mata rantai bisnis di sektor pertanian, salah satunya adalah komoditas hortikultura.

Pandemi virus ini secara tidak langsung membuat antusiasme masyarakat ‘back to nature’. Dengan kata lain makin banyak yang mengonsumsi buah mapun sayur.

Demikian disampaikan Direktur Pengolahan, Pemasaran Hasil Hortikuktura, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Yasid Taufik kepada awak media di Jakarta, Selasa (7/4).

“Justru mengapa (prospek bisnis komoditas hortikultura) di tengah Pandemi Covid-19 ini menjadi peluang, karena masyarakat sekarang banyak mengonsumsi vitamin dan mineral yang menguatkan daya tahan tubuh. Dan itu ada pada sayuran dan buah-buahan,” ujar Yasid.

Yasid memaparkan bahwa masyarakat sudah paham kalau buah-buahan maupun sayuran, memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Terutama yang memang meningkatkan imunitas tubuh.

“Jadi kebutuhan terhadap komoditas hortikultura di tengah Pandemi Covid-19 justru tinggi ya. Ini jelas peluang dan tantangan,” tambah pria berkacamata tersebut.

Tantangan yang dimaksud Yasid Taufik adalah ihwal akses masyarakat saat ini. Seperti diketahui, sejumlah daerah melakukan pembatasan sosial, sehingga akses publik sedikit terhambat.

“Interaksi pembeli dan penjual tidak seintens sebelum pandemi karena pola distribusi seperti komoditas hortikultura, tentu mengalami sedikit hambatan,” jelas Yasid.

Kendati demikian, lanjut dia, bukan berarti tantangan tersebut tak bisa diatasi. Menurut Yasid Taufik, pemerintah saat ini terus bersinergi dengan sejumlah pihak, termasuk lintas kementerian, untuk menjamin kelancaran distribusi pasokan pangan.

Salah satunya dengan mendorong para startup digital yang fokus pada komoditas pertanian. Misalnya saja Sayur Box, Tani Hub, Kedai Sayur.

“Tentu keberadaan mereka ini membantu ya. Mempermudah masyarakat untuk mendapat komoditas hortikultura dengan cara mudah. Khususnya untuk warga Jabodetabek,” beber dia.

“Jadi para petani tidak kesulitan menjual hasil panennya karena ditampung startup. Kemudian pembeli juga bisa mengurangi interaksi langsung atau social distance, karena pembelian dilakukan secara online,” ungkap Yasid.

Dia mengajak kepada masyarakat untuk rutin mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk back to nature. “Semua sedang berjuang, termasuk para petani. Insyaallah Indonesia akan keluar dari pandemi ini,” tutup Yasid Taufik optimis.

Recent Posts

Seleksi Tenaga Pendukung PPIH Arab Saudi 2025 Dibuka, Berikut Delapan Formasinya

MONITOR, Jakarta - Seleksi Tenaga Pendukung Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025 sudah…

1 jam yang lalu

Kemenperin Lapor LHS ke Bareskrim Polri Terkait Kasus SPK

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian melaporkan mantan Aparat Sipil Negara (ASN) berinisial LHS ke Badan…

3 jam yang lalu

Tim Koopsud II Bantu Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Makassar

MONITOR, Makassar - Sebagai bentuk respons cepat terhadap bencana banjir yang melanda Kota Makassar, Tim…

5 jam yang lalu

Wamen UMKM Perkuat Keterlibatan UMKM dalam Produksi Becak Listrik

MONITOR, Klaten - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza berupaya memperkuat…

7 jam yang lalu

Timnas Fokus Hadapi Iran di Laga Perdana Piala Asia U-20

MONITOR, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 terus mematangkan persiapan jelang laga perdana Piala Asia U-20…

8 jam yang lalu

Dukung Target Pemerintah Turunkan Emisi GRK, Kemenperin Apresiasi Toyota Indonesia

MONITOR, Jakarta - Sektor industri otomotif tidak hanya berperan dalam mendukung mobilitas dan logistik, tetapi…

10 jam yang lalu