MONITOR, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan adanya sikap penolakan masyarakat terhadap jenazah pasien Covid-19 yang hendak dikebumikan. Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan, pihaknya sangat prihatin dan menyesal terhadap insiden ini.
“Sehubungan dengan adanya penolakan dari sebagian anggota masyarakat terhadap penguburan jenazah orang yang terpapar corona di tempat mereka, tentu jelas sangat memprihatinkan dan kita sesalkan,” ujar Anwar Abbas dalam keterangannya, Kamis (2/4).
Meski demikian, ia menganggap ketakutan masyarakat terhadap penularan virus corona dari tubuh jenazah adalah suau kewajaran, sehingga masyarakat panik ketika jenazah tersebut dikuburkan di tempat mereka.
Namun, ia menilai sikap berlebihan masyarakat yang tidak didasarkan kepada pengetahuan yang sebenarnya adalah tidak baik.
“Adanya ketakutan seperti ini tentu adalah wajar mengingat virus corona tersebut adalah berbahaya. Tapi adanya ketakutan yang berlebihan yang tidak didasarkan kepada ilmu pengetahuan tentu juga adalah tidak baik,” terangnya.
Terkait hal ini, ia meminta perlu ada penjelasan yang jelas dari para ahli dan dari pihak pemerintah tentang cara-cara dan ketentuan-ketentuan terkait penguburan jenazah yang terpapar corona yang aman, sehingga dijamin tidak akan menularkan virus tersebut kepada masyarakat setempat.
“Untuk itu kepada masyarakat, kita harapkan bila penguburan jenazah yang aman seperti yang dikatakan oleh para ahli dan pemerintah tersebut sudah terpenuhi dan dipenuhi maka kita harus bisa menerima dan menghormati serta menyelenggarakan pemakamannya dan jangan lagi ada penolakan-penolakan karena hal itu jelas akan membuat kita susah semua,” pungkas Ketua PP Muhammadiyah ini.
 menyesalkan adanya sikap penolakan masyarakat terhadap jenazah pasien Covid-19 yang hendak dikebumikan.){kind=link}