BERITA

Menag: Mari Jadikan Catur Brata Penyepian Momentum Merawat Kemanusiaan

MONITOR, Jakarta – Pada hari ini, Selasa (24/3), umat Hindu tengah menggelar Upacara Tawur Agung Kesanga. Upacara ini digelar tepat sehari sebelum Peringatan Hari Suci Nyepi.

Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan selamat melaksanakan Catur Brata Penyepian. Ia pun mengajak semua umat Hindu menjadikan Nyepi 2020 sebagai momentum kembali pada esensi agama, yakni merawat kemanusiaan.

Ia berharap, umat Hindu dapat menggali makna terdalam yang diyakininya dari peringatan Hari Suci Nyepi, kemudian menjadikannya sebagai sumber inspirasi untuk menata perbuatan, perkataan, dan pikiran menjadi Tri Kaya Parisudha (tiga perbuatan yang suci dan bersih).

“Dengan menjadi suci dan bersih, semoga umat Hindu mampu mengendalikan dirinya sendiri dan menghindari perbuatan adharma atau sifat kebatilan,” tutur Fachrul Razi di Jakarta, Selasa (24/3).

“Menghindari kebatilan menjadi bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan keunggulan dan kerukunan umat beragama menuju Indonesia Maju,” pungkasnya.

Rabu besok, umat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian yang terdiri atas Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan. Menag menilai, ritual ini sangat relevan dalam merawat kemanusiaan, di tengah upaya bangsa Indonesia mencegah penyebaran virus korona (Covid-19).

“Catur Brata Penyepian mengandung pesan tentang physical distancing, yakni menjaga jarak fisik dengan orang lain agar tidak terjadi penularan virus. Ini sangat sesuai dengan imbauan Pemerintah dan upaya kita bersama mencegah penyebaran virus Korona,” pesan Menag.

“Mari jadikan Catur Brata Penyepian sebagai momentum memperkuat komitmen kita untuk peduli pada sesama, demi merawat kemanusiaan. Kini, semangat kemanusiaan dalam beragama itu sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” sambungnya.

Menag mengapresiasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yang telah melakukan penyesuaian pelaksanaan Tawur Kesanga dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Pelaksanaan Tawur Kesanga tahun ini hanya melibatkan para petugas dalam jumlah terbatas dan berpedoman pada protokol pencegahan Covid-19.

“PHDI juga sudah mengeluarkan imbauan untuk tidak menggelar arak-arakan atau pawai ogoh-ogoh. Ini sangat baik dan patut diapresiasi,” pungkasnya.

Recent Posts

Wamen Helvi Dukung UMKM yang Fokus dalam Industri Berkelanjutan

MONITOR, Jawa Tengah - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza tegaskan…

38 menit yang lalu

Prabowo Ingin Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah, DPR: Bukan Bahasa Internasional

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto…

2 jam yang lalu

Menag Sampaikan Terima Kasih atas Perhatian Presiden ke Pesantren

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas perhatiannya…

7 jam yang lalu

Apresiasi Penilaian SPPG Polri, Pengamat: Dapat Dijadikan Benchmark

MONITOR, Jakarta - Hasil penilaian positif terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri oleh pakar…

8 jam yang lalu

Sekjen Kemenag Pastikan Peralihan Aset Haji Berjalan Tanpa Hambatan

MONITOR, Jakarta - Pembentukan Kementerian Haji menjadi tonggak baru dalam tata kelola penyelenggaraan ibadah haji…

9 jam yang lalu

Kementerian UMKM: Festival Pinisi Momentum Perkuat Ekosistem UMKM Maritim Bulukumba

MONITOR, Bulukumba – Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM) Arif Rahman Hakim…

9 jam yang lalu