PERISTIWA

Bantuan 67,7 Ton Benih untuk Petani Indramayu Segera Disalurkan

MONITOR, Jakarta – Banjir sempat membuat petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat kewalahan, bukan hanya karena genangan air merendam padi yang telah susah payah ditanam, namun jangka waktu masa tanam mereka menuju panen pun turut bertambah.

Namun petani Indramayu akhirnya dapat bernafas lega, pasalnya, Dinas Pertanian Kebupaten Indramayu telah mengusulkan bantuan benih kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian tertanggal 12 Maret 2020 lalu.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, Edy Purnawaman menuturkan, bantuan benih yang diusulkan sebanyak 67, 7 ton untuk lahan seluas 2.708 ha yang tersebar di empat kecamatan, yakni Losarang, Karangampel, Kandanghaur dan Gabuswetan.

“Saat ini benih sedang dalam proses pengadaan, jika proses kontraknya dengan pihak ketiga telah selesai, bantuan benih siap didistribusikan kepada kelompok tani atau gabungan kelompok tani sesuai yang ditetapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu,” ujar Edy Purnawaman di Jakarta, Rabu (18/3). Hal ini Sesuai arahan Menteri Pertanian SYahril Yasin Limpo agar pemerintah merespon cepat apa yang menjadi kendala petani di lapangan.

Seperti diketahui, banjir yang terjadi di Kabupaten Indramayu telah terjadi sejak Februari hingga awal Maret 2020 ini, telah menimbulkan kerusakan pertanaman padi dengan kerusakan terparah di kecamatan Kandanghaur dan Losarang.

Selain memberikan bantuan benih, upaya penanganan banjir yang telah dilakukan antara lain penggunaan karung-karung pasir di sekitar tanggul yang jebol atau saluran irigasi yang meluap, juga dilakukan pompanisasi di bagian hulu.

Selain itu, klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi petani terdampak yang sudah terdaftar sebagai peserta dengan tingkat kerusakan pertanaman minimal 75% juga dapat dilakukan.

“Pertanaman padi yang tergenang di sana didominasi varietas Ciherang, Mekongga, Inpari 32 dan Inpari 42 yang bukan merupakan varietas toleran terhadap genangan, sehingga kurang mampu bertahan ketika tergenang air beberapa hari. Tanaman yang terendam umurnya bervariasi, berkisar 1-65 HST, sehingga untuk tanaman yang masih pada fase vegetatif, masih rentan terhadap genangan air,” terang Edy.

Diberitakan sebelumnya, petani di Kabupaten Indramayu resah, karena khawatir akan merogoh kocek lebih dalam guna melakukan penanaman ulang lantaran padi yang telah ditanam puso. Namun, dengan titik terang yang disampaikan oleh Edy Purnawaman, petani Indramayu patut bernafas lega dan menanti datangnya bantuan benih dari Direktorat Perbenihan.

Recent Posts

Survei Kemenag, Gen Z Paling Toleran dan Jago Baca Al-Qur’an

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama bekerja sama dengan Alvara Strategic…

7 jam yang lalu

IKI Desember 2025, Manufaktur Tetap Ekspansi di Level 51,90

MONITOR, Jakarta - Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Desember 2025 tercatat sebesar 51,90, yang menunjukkan…

7 jam yang lalu

Bimas Islam Kemenag: Angka Pernikahan Nasional Tercatatn Naik di Tahun 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mencatat kenaikan angka pernikahan nasional sepanjang 2025. Berdasarkan data Sistem…

7 jam yang lalu

KKP Tuntaskan KNMP 100 Persen di Jateng, 60 Titik Siap Menyusul

MONITOR, Jakarta - Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di pesisir Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah…

11 jam yang lalu

Kemenag Serahkan Bantuan Rp10,2 Miliar untuk Sumbar

MONITOR, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Agama Khairunas menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Sumatera…

15 jam yang lalu

Cara UIN Jakarta Amankan Aset Negara lewat Pengelolaan BLU Terintegrasi

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mencatatkan langkah penting dalam pengamanan…

16 jam yang lalu