Kemendes PDTT

Mendes Halim Dorong Peningkatan Produksi Pengrajin Cangkul Aceh

MONITOR, Aceh Utara – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar kagum dengan dengan keterampilan warga Gampong/Desa Pande Kecamatan Pasir, Aceh Utara yang membuat berbagai ragam peralatan yang berbahan besi.

Adapun salah satu yang menjadi perhatian dari Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri yakni peralatan cangkul. Menurutnya, Cangkul telah membuat kegelisahan bagi Presiden RI Joko Widodo karena alat pertanian ini masih banyak yang didatangkan dari luar negeri.

“Padahal, kita memiliki orang-orang hebat yang bisa membuat dan memproduksi cangkul. Bahkan, industri kecil usaha kerajinan alat pertanian di Gampong Pande ini sangat membantu perekonomian warga,” kata Gus Menteri saat kunjungan kerja ke Gampong Pande, Aceh Utara pada Minggu (15/4).

Menurutnya, kendala yang terjadi masih banyaknya impor cangkul disebabkan oleh harga yang masih kalah bersaing dengan cangkul impor. Selain itu, para pengrajin cangkul pun sulit untuk meningkatkan produksinya dikarenakan bahan baku yang sulit didapatkan.

“Oleh karena itu, kita akan cari solusinya bagaimana produksinya meningkat dan harganya tidak kalah bersaing dengan produk cangkul impor. Produksi tidak meningkat disebabkan masih skala kecil dan harga kalah bersaing karena bahan baku yang sulit dicari,” katanya.

Menurutnya, Kemendes PDTT akan membuat tim untuk menindaklanjuti agar terjadi peningkatan produksi bagi industri kecil atau bagi para pengrajin cangkul. sehingga, perekonomian warga di gampong pande terus meningkat dan sejahtera.

“Kita upayakan industri cangkul di Gampong Pande ini pendekatannya dengan Teknologi Tepat Guna (TTG). Bukan pabrikan besar. Karena kalau pabrikan besar, sudah pasti keterampilan warga sudah tidak terpakai lagi karena akan ada alat atau mesin cetak produk cangkul. Yang jelas, untuk meningkatkan produksi cangkul, kita akan buat skala yang besar. kita akan bangun industri. Tapi, tidak industri besar dan tidak manual. Ada manualnya, tapi teknologi ditingkatkan dengan pendekatan TTG supaya produksinya cepat dan meningkat,” katanya.

Recent Posts

PUPR Lanjutkan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol…

1 jam yang lalu

Komisi III Cek Persiapan Keamanan Jelang Berlangsungnya ‘World Water Forum’ ke-10 di Bali

MONITOR, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanan jelang…

2 jam yang lalu

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

MONITOR, Jakarta – Industri energi di Indonesia saat ini tengah berhadapan dengan trilema energi, yakni…

3 jam yang lalu

Pemerintah Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata

MONITOR, Jakarta - Pemerintah mengakselerasi sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman di destinasi wisata.…

3 jam yang lalu

Merintis Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, Dua Pengusaha Berkolaborasi

MONITOR, Jakarta – Visi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengangkat nilai-nilai lokal Indonesia menjadi perhatian besar…

7 jam yang lalu

Berangkatkan Mahasiswa ke Tiga Negara, UIN Jember Rilis Overseas Student Mobility Program

MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember…

9 jam yang lalu