Politikus Partai Golkar Mohammad Misbakhun (dok: Kompas)
MONITOR, Jakarta – Berbagai sektor bisnis di Tanah Air saat ini tertekan akibat wabah virus Corona atau Covid-19 yang belum mereda. Melihat kondisi ini, Anggota DPR RI Misbakhun mendesak pemerintah untuk menyiapkan skenario guna mempertahankan perekonomian nasional agar tetap stabil.
“Pemerintah harus segera menyiapkan skenario agar perekonomian terus bergerak dan pertumbuhan tetap stabil di tengah konstraksi global,” ujar Misbakhun dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/3).
Sejauh ini, ia menjelaskan banyak sektor yang tertekan akibat wabah mematikan itu. Misalnya di sektor transportasi, ia menekankan agar jumlah pengunjung asing ke Indonesia dikurangi.
“Maskapai Garuda Indonesia harus menghentikan rute ke China maupun Hong Kong, dan mengurangi jumlah penerbangan ke Singapura,” imbuhnya.
Begitupun Arab Saudi yang menjadi tujuan umrah bagi umat muslim yang menangguhkan visa umrah dari berbagai negara, Misbakhun mengatakan sekitar 100.000 jamaah umrah asal Indonesia akan tertunda keberangkatannya sekaligus menuai potensi kerugian mencapai 2 triliun per bulan bagi perekonomian.
Ancaman juga terjadi di bidang pariwisata, menurutnya telah terjadi 40.000 pembatalan hotel dengan kerugian mencapai Rp1 triliun setiap bulannya.
“Ancaman PHK menanti karena sektor ini sangat bergantung pada turis mancanegara,” tegas Legislator dari Fraksi Golkar.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian konsisten untuk terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri…
MONITOR, Bekasi — Sebagai bentuk nyata kepedulian dalam menghadirkan fasilitas ibadah yang memadai bagi jamaah…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian bertekad untuk membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil…
MONITOR, Tangsel - Sebanyak 54 unit Koperasi Merah Putih resmi beroperasi di seluruh kelurahan Kota…
MONITOR, Padang - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), KH Moch. Irfan Yusuf (Gus Irfan)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin, memberikan tanggapan terkait viralnya video…