NASIONAL

Corona Mengganas, IPW Sentil Pengawasan TKA Tiongkok di Indonesia

MONITOR, Jakarta – Jumlah pasien positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia terus bertambah. Hingga Senin (9/3/2020) sudah terkonfirmasi 19 orang positif terjangkit virus mematikan asal Wuhan, Tiongkok itu.

Menanggapi hal tersebut, Ind Police Watch atau IPW mengaku menyayangkan upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah. Pasalnya menurut IPW pemantauan serius yang dilakukan pemerintah baru hanya terfokus pada warga Indonesia yang baru pulang dari luar negeri, sementara pemantauan terhadap para pekerja asing (TKA) asal RRC (Tiongkok) yang ada di Indonesia sepertinya terabaikan.

“Bahkan Jubir Khusus Corona belum pernah memaparkan bagaimana sesungguhnya, kondisi para pekerja asal RRC yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane melalui keterangan tertulisnya. Selasa (10/3/2020).

“Bisa jadi hal ini dikarenakan pemerintah begitu sibuk dengan isu Corona, sehingga kurang fokus dalam memperhatikan para pekerja asal RRC ini. Sebab itu Ind Police Watch (IPW) berharap Dokkes Polri turun tangan membantu pemerintah mencermati, memantau, dan mempublikasikan perkembangan kesehatan para pekerja asal RRC tersebut,” tambahnya.

Menurut Neta, selama ini pemerintah maupun juru bicara kasus Corona, sama sekali tidak pernah mempublikasikan keberadaan isu Corona di kalangan pekerja asal RRC, apakah mereka semua aman dan terbebas dari virus atau tidak.

“Dari data yang dihimpun IPW, saat ini di bulan Maret 2020, di Indonesia jumlah tenaga kerja resmi asal RRC ada 40.357 orang. Naik 8.148 orang dibandingkan tahun 2018. Mereka tersebar di berbagai daerah di Indonesia, untuk mengerjakan berbagai proyek, mulai dari inprastruktur hingga pembangkit listrik,” terangnya.

“Di antaranya di Buleleng Bali, di Batang Jawa Tengah, di Langkat Sumut, Cilacap Jateng, Gunung Mas Kalteng, Batam, Gorontalo Utara, Nagan Raya Aceh, Bengkulu Tengah, Jember Jatim, Meikarta Bekasi, Manokwari Papua, Tanjungbalai Karimun, Cilengon Banten, Samarinda Kaltim, Morowali Sulteng dll. Terbanyak tenaga kerja asal RRC diperkirakan berada di Meikarta Bekasi dan Morowali. Jumlah di kedua tempat itu lebih dari 6.000 orang,” paparnya.

Melihat banyaknya jumlah pekerja asal RRC tersebut tegas Neta sudah saatnya pemerintah bersikap serius mencermatinya. “Jubir Corona harus menjelaskan kesehatan para pekerja itu secara terang benderang. Dan Polri lewat Dokkesnya perlu turun tangan membantu, mengingat Polri memiliki anggota hingga ke polsek. Sehingga masyarakat tidak resah,” pungkasnya.

Recent Posts

Menperin Tegaskan Kawasan Industri Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa kawasan industri memegang peranan strategis…

41 menit yang lalu

Indeks Kesalehan Umat Beragama 2025 Capai Kategori Tinggi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia merilis hasil Indeks Kesalehan Umat Beragama (IKsUB) 2025…

1 jam yang lalu

Kementerian UMKM Perkuat Kemitraan dan Rantai Pasok Usaha Menengah 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memastikan penguatan skema kemitraan dan…

1 jam yang lalu

Menperin: Diplomasi Ekonomi Jadi Kunci Perkuat Industri Nasional

MONITOR, Jakarta - Penguatan daya saing industri nasional terus menjadi prioritas pemerintah dalam menghadapi dinamika…

4 jam yang lalu

Akselerasi PTKI Menuju Kelas Dunia: Capaian Tahun 2025 dan Rencana Strategis 2026

MONITOR, Jakarta – Di tengah arus globalisasi pendidikan tinggi dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia,…

5 jam yang lalu

Bakamla Berangkatkan KN. Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton ke Aceh

MONITOR, Batam - Lagi, Bakamla RI secara resmi melepas keberangkatan KN. Pulau Nipah-323 yang membawa…

7 jam yang lalu