MONITOR, Jakarta – Ratusan elemen Umat islam melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) India di Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Dalam aksi tersebut mereka mengecam tindakan kekerasan yang dialami warga muslim India san menuntut amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan di India yang dinilai mendiskriminasi umat islam.
Ada lima tuntutan utama yang disampaikan para pengunjuk yang terlihat kompak dengan menggunakan baju putih. Lima tuntutan tersebut adalah :
1. Mengutuk keras pelanggaran HAM berat dan penganiayaan yang ditargetkan kepada minoritas dan Muslim di semua bagian India, terutama Kashmir yang disengketakan.
2. Menentang ekstremisme yang ditampilkan oleh Partai Hindu, RSS, dan BJP serta dukungan untuk tindakan tidak manusiawi oleh Pemerintah India.
3. Prihatin dengan keputusan pembongkaran Masjid Babri dan jam malam yang berkelanjutan serta kondisi yang tidak manusiawi di Kashmir yang disengketakan.
4. Mendesak Pemerintah India untuk menghentikan genosida dan penganiayaan dari semua minoritas, khususnya Muslim dalam segala bentuk, menghormati hukum internasional dan menerima resolusi PBB yang mengatur Kashmir, meninjau hukum diskriminatif Citizenship Amandment (CAA), dan National Registration Act (NRA).
5. Meminta semua pihak di Indonesia dan PBB mengambil tindakan menghentikan India dari terorisme yang disponsori negara terhadap komunitas Muslim mereka sendiri agar menghentikan pertumpahan darah dan perlakuan tidak manusiawi terhadap kaum Muslim.
