Politikus PDI Perjuangan Aria Bima (Foto: Satria/monitor)
MONITOR, Jakarta – Politikus PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan koalisi antara Prabowo Subianto dengan Puan Maharani sangat memungkinkan terjadi. Pernyataan itu ia lontarkan seiring dengan hasil survei yang memprediksi keunggulan jika kedua politisi tersebut berkoalolisi.
“Bahwa Pak Prabowo-Mbak Puan jadi salah satu keinginan Gerindra, kami sangat bisa memahami. Kita partai pemenang, Pak Prabowo partai pemenang kedua. Dan sangat memungkinkan kalkulasi-kalkulasi politik itu bisa saja terjadi untuk saling memperhitungkan,” ujar Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2).
Lebih jauh, Ia mengatakan PDIP terbuka untuk koalisi dengan Gerindra, situasi politik akan berubah-ubah sampai 2023 atau sebelum pencalonan Pilpres 2024.
“Bahwa situasional, popularitas, elektabilitas, baik itu partai dan figurnya, itu semua akan terus dihitung dan tentunya itu akan terus berlanjut sampai 2023,” kata Bima.
Ketua Komisi VI DPR itu mengakui Puan sebagai calon presiden potensial dari PDIP. Dia mengatakan, tidak terlalu sulit bagi Puan menuju kursi RI 1 atau 2 dengan segudang pengalaman.
Tercatat, Puan pernah menjadi Menko PMK periode lalu. Menjabat di DPR sedang diembannya sebagai Ketua.
“Jadi saya tidak melihat dari aspek personalnya meragukan. Nah tergantung dinamika seperti apa. Karena setahu saya Mbak Puan juga masih cukup tepat juga untuk dicalonkan sebagai presiden,” kata dia.
MONITOR, Jakarta - Tokoh agama sekaligus akademisi, Prof Dading Ishak, menegaskan pentingnya zakat sebagai salah…
MONITOR, Jakarta - Aktivis perempuan dari Sarinah Institute, Luky Sandra Amalia menyambut baik dukunga Ketua…
MONITOR, Kendari - Sekitar 1.500 siswa Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta (MAN/MAS) di Kota Kendari…
MONITOR, Jakarta - Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Anggota Komisi IV DPR RI,…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Irawan menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi yang…
MONITOR, Jakarta - Kehadiran Kemenag dalam Pameran Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan selama tiga hari…