PEMERINTAHAN

Curah Hujan Tinggi, Kementan Minta Petani Terapkan Jurus Ini

MONITOR, Jakarta – Kondisi iklim yang tidak bersahabat akhir-akhir ini menyebabkan beberapa petani cabai mengalami gagal panen. Mengantisipasi hal tersebut Kementerian Pertanian memberikan sejumlah tips kepada para petani.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menjelaskan, Direktorat Jenderal Hortikultura telah membuat SOP Budidaya berbagai komoditas Hortikultura termasuk Cabai. Dalam SOP tersebut dijelaskan proses budidaya yang sesuai standar.

“Buku tersebut dicetak dan dibagikan kepada Petugas Dinas dan Petani, harapannya bisa menjadi pedoman bagi petani untuk melaksanakan budidaya yang sesuai standar, ” ujar Prihasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/2).

Selain itu, di Direktorat Jenderal Hortikultura ada Direktorat Perlindungan Hortikultura yang mempunyai sejumlah tugas terkait. Antara lain penanganan masalah serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI).

“Melalui kegiatan-kegiatan Pengendalian Hama Terpadu, Direktorat Perlindungan Hortikultura selalu mensosialisasikan ke petani untuk melakukan tindakan yang sifatnya mecegah dan menekan perkembangan penyakit,” sambung Anton-sapaannya-.

Senada, Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Sukarman menyampaikan bahwa untuk mencegah terjadinya serangan antrakhnose di musim hujan, Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki beberapa rekomendasi yang mudah diterapkan.

Misalnya dengan mengurangi genangan melalui pembuatan saluran irigasi sedalam 40 cm, melebarkan jarak tanam 60-70 cm. Kemudian mengaplikasikan PGPR dengan konsentrasi 20 cc / liter air menggunakan pupuk kompos yang dicampur dengan agens antagonis Thrichoderma sp atau Giocladium Sp.

“Untuk mengendalikan cendawan patogen, hindari penggunaan pupuk nitrogen dosis tinggi karena menyebakan tanaman rentan patogen. Pasang likat kuning sebanyak 40 lembar per hektar sebagai antisipasi dan monitoring serangan lalat buah,” beber dia.

Petani, lanjut Sukarman, juga harus mejaga sanitasi lahannya dan membersihkan tanamannya. Apabila ada tanaman yang sudah terlanjur terkena serangan harus dicabut dan dibakar supaya tidak menular.

“Tahun ini, Kementan juga mendorong petani untuk melakukan budidala yang modern. salah satunya menerapkan teknologi penggunaan sungkup (rain shelter) untuk budidaya cabai di musim hujan,” ungkap dia.

Rain shelter dapat melindungi tanaman dari air hujan secara langsung, sehingga produksi tetap terjaga karena bunga tidak mengalami rontok dan mengurangi kelembaban.

“Apabila terkendala masalah permodalan, Kementan meyediakan dana KUR yang bisa diakses petani dengan bunga 6%/tahun tanpa agunan untuk kredit hingga 50 juta rupiah,” tandas Karman.

Recent Posts

BEM Nusantara DKI Jakarta Apresiasi Gubernur Tangani Persoalan Banjir

MONITOR, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DKI Jakarta memberikan apresiasi kepada Gubernur Pramono…

1 jam yang lalu

DPR Desak Polisi Usut Kasus Jual Beli Rekening Judol, Dorong Pelaku Dijerat Hukuman Maksimal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas pihak-pihak…

2 jam yang lalu

24 Calon Dubes Penuhi Syarat, DPR Harap Diplomasi RI Makin Kuat

MONITOR, Jakarta - Komisi I DPR RI telah merampungkan fit and proper test 24 calon…

3 jam yang lalu

DPR Desak Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Diusut Transparan, Soroti Gaya Hidup Aparat

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menegaskan bahwa penanganan kasus kematian…

3 jam yang lalu

571 Ribu Penerima Bansos Terindikasi Judol, Puan: Telusuri Tuntas, Masyarakat Rentan Jangan Jadi Korban

MONITOR, HJakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah segera melakukan penelusuran dan validasi…

3 jam yang lalu

IPW Sebut Penambahan Anggaran untuk Polri Adalah Sebuah Keniscayaan, Ini Alasannya

MONITOR, Jakarta - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, mengungkapkan bahwa penambahan anggaran…

10 jam yang lalu