BERITA

Gara-gara Salah Ketik Surat Rekomendasi Ajang Formula E, Anies Tuai Cibiran

MONITOR, Jakarta – Gubernur Jakarta Anies Baswedan ‘dihujani’ banyak cibiran lantaran salah ketik dalam menulis surat rekomendasi dalam penyelenggaraan Formula E di Monas, Jakarta Pusat. Dalam surat rekomendasi itu, Anies mengklaim dapat dukungan dari TIM Ahli Cagar Budaya (TACB) dalam menyelenggarakan Formula E di Monas.

Namun belakangan, diketahui TACB tak pernah mengeluarkan rekomendasi apapun. Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, mengakui terjadi salah ketik dalam surat rekomendasi tersebut.

Menurut Saefullah, seharusnya surat rekomendasi itu ditulis di keluarkan Tim Sidang Pemugaran (TSP) namun justru terketik menjadi TACB. Zita Anzani, yang merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta pun menyoroti kesalahan ketikan tersebut. Menurutnya hal itu tidak bisa dianggap remeh.

“Saya heran saja kok bisa salah ketik. Ini tidak bisa dianggap remeh, sebab dampaknya besar,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani kepada wartawan Balaikota, Minggu (16/2)

Menurut putri dari Ketua Umum PAN ini, Pemprov DKI adalah institusi resmi dan besar yang mengelola uang puluhan triliunan pertahunnya. Akan sangat berdampak buruk apabila masih terjadi salah ketik dalam surat menyurat.

“Pak Anies, surat pemerintah bukanlah surat pribadi. Jadi tolong setiap surat yang ke luar dicek dengan baik jangan sampai salah ketik. Sebab surat yang dikeluarkan Pemprov DKI sebagian berkaitan dengan nasib orang banyak,” cibir Zita.

“Salah ketik itu maknanya besar bagi sebuah institusi resmi. Kita tidak ingin surat-surat kita dianggap tidak kredibel, sebab sewaktu-waktu bisa dibilang salah ketik,” sambungnya.

Terpisah Ketua TACB, Mundardjito, mengungkapkan hal serupa terkait dengan salah ketik surat rekomendasi yang dikeluarkan Pemprov DKI atas nama institusi yang dipimpinnya.

Menurut Mundardjito, pihaknya tak habis pikir dengan kejadian salah ketik tersebut.

“Saya juga heran bisa salah ketik, emang gubernur tak pernah memeriksa isi surat yang akan ditandatanganinya. Secara ejaan huruf kan bedanya jauh antara TACB dengan TSP,”tandasnya.

Diketahui, sebelumnya Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendatangi Kementerian Sekretariat Negara (Mensetneg) untuk mempersoalkan surat rekomendasi TACB yang dikirim oleh Pemprov DKI ke Mensetneg untuk memuluskan penyelenggaraan Formula E.

Pras, mencium adanya dugaan manipulasi surat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) soal perhelatan Formula E di Monas.

Sementara Sekertaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Saefullah, mengatakan, tidak ada manipulasi meski ada kesalahan surat.

Diungkapkannya, ada salah pengetikan sehingga tertulis ada rekomendasi dari TACB. Namun hal itu bukan satu masalah.

Recent Posts

Dari Limbah Jadi Harapan, Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja

MONITOR, Jakarta - Rumah Tamadun, UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina Pekanbaru sekaligus pemenang Pertamina UMK…

25 menit yang lalu

Kemenag Siapkan Program Pesantren Ramah Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini menyiapkan program pesantren ramah lingkungan. Terobosan ini menjadi…

6 jam yang lalu

Partai Gelora: Indonesia Bisa Berselancar Dalam Kebijakan Tarif Dagang Trump

MONITOR, Jakarta - Dalam perdagangan internasional dan geoekonomi, setiap negara biasanya fokus pada kepentingan nasionalnya…

7 jam yang lalu

Dukungan Pertachem Dalam Hilirisasi Industri Strategis Nasional Menuju Swasembada Energi

MONITOR, Jakarta - Sebagai bagian dari komitmen nasional menuju swasembada energi dan penguatan industri hilir…

7 jam yang lalu

Presiden Jokowi dan Prabowo Komitmen Tinggi Bersama Wapresnya Berantas Korupsi dan Mafia Pangan

MONITOR, Jakarta - Menanggapi beredarnya potongan video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri…

14 jam yang lalu

Junction Palembang Akan Dioperasikan dan Ditetapkan Tarif Pada 21 April 2025

MONITOR, Sumsel - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) akan memberlakukan tarif pada Jalan Tol…

16 jam yang lalu