MONITOR, Jakarta – Memulai karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Gowa pada tahun 1980, kini sosok lelaki yang sudah menginjak usia 65 tahun ini dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertanian RI Kabinet Indonesia Maju.
Lelaki yang pernah menduduki Gubernur Sulsel dua periode ini bernama Syahrul Yasin Limpo (SYL). Dalam acara bertajuk Q & A Metro TV, Syahrul menceritakan perjalanannya hingga bisa mengemban tanggung jawab sebagai Menteri Pertanian.
“Setelah PNS, perjalanan karir saya kemudian berlanjut menjadi Lurah. Keberhasilan menjadi lurah membawa saya diangkat menjadi camat. Setelah itu saya terpilih menjadi Bupati Gowa selama 2 periode (1994-2002). Kemudian saya memilih maju menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Amin Syam,” kata Syahrul kepada Ariel Tatum di Studio 1 Metro TV.
Tak hanya sampai disitu, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2007-2013, Syahrul memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulsel. Saat itu, ia berpasangan dengan Agus Arifin Nu’mang dan melenggang ke kursi Gubernur.
“Alhamdulillah saya memenangkan pertarungan itu. Kemudian Pilgub berikutnya saya juga terpilih sebagai Gubernur. Perjalanan karir saya saat ini dipercaya sebagai Menteri Pertanian di Kabinet Indonesia Maju,” terangnya.
Sebagai catatan, kerja keras Syahrul mendapat berbagai apresiasi dari sejumlah pihak. Termasuk menerima Satya Lencana pada tahun 2008 untuk pembangunan pertanian dalam meningkatkan produksi padi di atas 5 persen.
“Penghargaan berikutnya adalah Agri Inovasi 2009 serta penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara selama tiga tahun berturut-turut,” katanya.
Syahrul mengatakan, saat menjadi lurah, kelurahan yang dipimpinnya juga mendapatkan predikat kelurahan terbaik se-Sulawesi Selatan. Saat menjadi camat dia mendapat penghargaan sebagai camat teladan.
“Tentu saya tidak asing dengan pertanian, semasa gubernur saya mengandalkan bidang tersebut dalam pembangunan daerah. selama sepuluh tahun memimpin Sulsel, saya sangat konsen mengurus pertanian, bahkan prestasi yang saya torehkan banyak berkaitan dengan bidang pertanian,” katanya.
Meski demikian, Syahrul mengaku berbagai penghargaan itu merupakan buah kerja keras semua pihak yang mendukung perkembangan sektor pertanian.
“Pada dasarnya semua pekerjaan yang saya terima selalu saya anggap sebagai amanah. Bagi saya kerja adalah bagian dari ibadah. Tapi saya percaya segala lelah kita akan terbayar dengan prestasi,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Pakar sejarah dan politik Islam Asia Tenggara asal Malaysia, Prof. Farish A.…
MONITOR, Jakarta - Lembaga kajian demokrasi dan kebajikan publik Public Virtue Research Institute (PVRI) menilai…
MONITOR, Jakarta - Ketua Gerakan Indonesia Optimis (GIO), Ngasiman Djoyonegoro menyatakan bahwa pemuda saat ini…
MONITOR, Jakarta - Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) gencar mensosialisasikan program beasiswa…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menambah 1,079 juta hektare kawasan konservasi…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan komitmen dan keseriusannya dalam mengambangkan pesantren ramah…