PARLEMEN

Tanamkan Pemahaman Empat Pilar ke Milenial, Ketua DPD LaNyalla Gunakan Metode Ini

MONITOR, Surabaya – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menggunakan metode kuis dalam melakukan pendekatan terhadap kaum muda milenial terkait pemahaman empat pilar MPR RI berbangsa dan bernegara.

Hal itu dilakukan LaNyalla yang juga merupakan anggota MPR dalam acara sosialisasi Empat Pilar, di Graha Kadin Jawa Timur, Sabtu (8/2).

Saat membuka kegiatan, LaNyalla menyatakan dirinya punya lima pertanyaan seputar Pancasila. Siapa yang bisa menjawab dengan benar mendapat hadiah.

“Pertanyaan mulai dari yang mudah sampai yang sulit. Makin sulit makin besar hadiahnya. Tapi semua Hp harus dimatikan, jangan cari jawaban di google lho,” kata LaNyalla yang menyediakan hadiah uang senilai Rp.100 ribu hingga Rp.500 ribu kepada para peserta.

Pertanyaan pertama yang dilontarkan anggota MPR tersebut, yakni Pancasila berasal dari Bahasa apa, dapat dijawab dengan tepat oleh peserta perempuan. 

“Dari Bahasa Sansekerta,” tegas Siti Maryam. Namun pertanyaan kedua, yakni jelaskan apa yang dimaksud dengan ideologi, tidak berhasil dijawab dengan tepat oleh 200-an peserta yang hadir.  

Tak sampai di situ, kuis berlanjut. Kali ini LaNyalla melontarkan pertanyaan ketiga yaitu, “Siapa sajakah yang tergabung dalam panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan populer disebut sebagai Panitia Sembilan?” tanya LaNyalla.

Para peserta dengan antusias pun langsung berebut dipilih untuk maju ke depan menjawab pertanyaan. Ada dua peserta yang jawab secara bergantian. Siti Maryam hanya bisa menjawab tiga tokoh saja dari jumlah panitia sembilan. 

Sedangkan, Joko Martono peserta asal Kecamatan Tegalsari berhasil menjawab sisa jawaban tersebut.

Tak mau kalah, Rusho peserta asal Sukolilo, Surabaya maju menjawab dengan tegas pertanyaan keempat yaitu, “Apa yang termasuk dalam butir-butir Pancasila, sila Kemanusiaan yang adil dan beradab berdasarkan Tap MPR No.1 Tahun 2003”.

“Setiap warga negara Indonesia layak mendapatkan hak-hak yang sama dan tidak memandang dari suatu golongan atau kelompok apapun,” ucap Rusho yang jawabannya hampir benar.

Sementara memasuki pertanyaan kelima, LaNyalla menyebutkan bahwa Ini pertanyaan paling sulit. Siapa bisa menjawab, “Ada empat alasan kenapa kita tidak boleh mengubah pembukaan UUD 1945?” tanya LaNyalla menutup pertayaan kuis berhadiah. 

Peserta pun dengan antusias menjawab, namun dari semua jawaban peserta, tidak ada seorang pun yang bisa memberikan jawaban yang tepat.

Ketua panitia kegiatan, Samsurin mengucapkan terima kasih kepada LaNyalla yang meluangkan waktu dan menggunakan cara sosialisasi yang disukai kalangan muda.

“Acara tadi dinamis, dan penuh tawa serta semangat. Apalagi kuisnya berhadiah. Beberapa pertanyaan tidak bisa dijawab, itu sekaligus indikator bagi kita semua sebagai bangsa untuk introspeksi,” ujarnya. 

Recent Posts

Timnas RI U-17 Lolos ke Piala Dunia, Puan: Garuda Muda Harapan dan Kebanggaan Seluruh Rakyat Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi Timnas Sepak Bola…

3 menit yang lalu

Diapresiasi, Dukungan DPR untuk Isu Krisis Kemanusiaan Myanmar di Forum Global

MONITOR, Jakarta - Inisiasi DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) terkait isu krisis…

21 menit yang lalu

Prof Rokhmin Ingatkan Kepala Daerah Jujur dan Akurat Laporkan Stok Pangan ke Presiden RI

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, mengingatkan para kepala daerah,…

32 menit yang lalu

Harapan Haji Ideal dan Peran BPH Tahun 2025

Oleh: H. Husny Mubarok Amir Pelaksanaan Haji yang ideal tentu menjadi harapan semua kalangan, baik…

1 jam yang lalu

Sertifikat Halal Jadi Trade Barrier Dengan Amerika

MONITOR, Jakarta - National trade estimate report tertanggal 6 April 2025 dari pemerintah amerika mengkritisi…

2 jam yang lalu

Dorong Kemajuan Pesantren, Menag Komitmen Berikan Pelayanan Terbaik

MONITOR, Sulsel - Menteri Agama Nasaruddin Umar kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan pesantren di…

3 jam yang lalu