Jumat, 22 November, 2024

Bawa Aspirasi Kepri, Ketua DPD Tinjau Proyek Jembatan Batam-Bintan

MONITOR, Batam- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meninjau titik lokasi rencana tiang pancang pembangunan Jembatan Batam-Bintang di Kota Batam, Kamis (6/2).

LaNyalla didampingi dua Senator asal Kepri, Richard Pasaribu dan Darma Setiawan  serta Senator asal Sumatera Barat Alirman Sori, mengatakan bahwa tinjauan dilakukan atas dasar aspirasi dari semua pihak.

“Saya harus lihat langsung, karena ini aspirasi dari semua pihak yang saya temui selama kunjungan di Batam,” kata LaNyalla di bibir pantai di wilayah Punggur, Kota Batam. 

Seperti diketahui, LaNyalla beserta rombongan bertemu tiga stakeholder di Kota Batam. Yakni Badan Pengusahaan (BP) Batam, Pemerintah Provinsi Kepri serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Kepri.

- Advertisement -

Ketiganya menitipkan aspirasi dan meminta dukungan agar mendesak pemerintah pusat mempercepat pembangunan jembatan, yang diharapkan dapat memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kepri itu. 

Dalam kesempatannya itu, LaNyalla berpesan agar para pengusa menjalin hubungan yang harmonis dan komunikatif dengan pemerintah setempat. Apakah itu Pemko Batam atau Pemprov Kepri.

Menurut dia, itu perlu dilakukan, karena sekarang yang dibutuhkan adalah semangat konsolidasi bersama, untuk menghadapi tantangan dan dinamika yang terjadi di dunia usaha. 

“Apalagi kita pasti terkena dampak dengan menurunkan kinerja ekonomi di Tiongkok akibat wabah virus Corona,” pungkas LaNyalla yang juga mantan Ketua Umum KADIN Jawa Timur tersebut.

Dari skema perancangan, jembatan akan dibangun menjadi tiga bagian. Rute (trase) awal adalah jembatan dari Batam menuju Pulau Tanjungsauh yang panjangnya sekitar 2,17 km. 

Bagian kedua, jembatan akan menghubungkan Pulau Tanjungsauh menuju pulau kecil bernama Pulau Buau dengan taksiran panjang mencapai 3,9 km. 

Sementara itu, untuk menghubungkan Pulau Buau menuju Kabupaten Bintan akan dibangun pula jembatan bagian tiga dengan panjang mencapai 0,9 km. Diperkirakan akan menelan biaya Rp 7,2 trilyun. 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER