MONITOR, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir menduga ada kepentingan lain dibalik desakan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Jiwasraya. Bahkan, mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin itu menyebut langkah tersebut merupakan tekanan terhadap pemerintah.
Erick pun menyebut, kasus Jiwasraya lama-lama digiring oleh sebagian kalangan ke ranah politis. Misalnya, kata Erick, pemerintah dituding mengambil untung dalam skandal tersebut.
Bahkan, saking kesalnya, Erick menyebut pihak-pihak yang menggulirkan wacana Pansus sebenarnya khawatir skandal perusahaan asuransi pelat merah itu dibongkar.
Menanggapi tudingan Menteri BUMN, Demokrat sebagai partai yang mengusulkan wacana tersebut pun tersinggung. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tak terima dituduh menutup-nutupi kasus Jiwasraya.
“Baru kemarin jadi Ketua Timses Jokowi, Erick Thohir sudah mahir politrik. Pak SBY-Demokrat dituding pro Pansus Angket Jiwasraya, justru mau menutupi sesuatu,” sindir Wasekjen DPP Demokrat Rachland Nashidik, dalam keterangannya, Selasa (4/2).
Tak terima tudingan tersebut, ia pun balik menggertak sang menteri agar berani menentukan sikap, yakni mendukung terbentuknya Pansus Angket dan mengungkap skandal Jiwasraya.
“Cuma ada satu cara membuktikan tuduhannya itu. Dukung Pansus angket dan ungkap skandal sampai ke akar! Pak Menteri berani?” tantang dia.
Pembelaan juga dilontarkan politisi Demokrat lainnya, Jansen Sitindaon. Ia menyebut pernyataan Menteri BUMN adalah sesat. Jansen menegaskan, Demokrat justru tegas meminta pemerintah untuk membongkar skandal Jiwasraya.
“Logika sesat ini mas Erick Thohir. Malah sebaliknya kami minta itu dibongkar! Buat saja Pansus biar diuji sejak kapan dan dimasa siapa Jiwasraya ini hancur lebur, “dimaling” karena beli saham busuk,” tandasnya.