MEGAPOLITAN

Revitalisasi Monas Disetop, Kontraktor Minta Pemprov DKI Tetap Bayar Sesuai Nilai Proyek

MONITOR, Jakarta – Pemprov DKI sudah menyatakan kalau pembangunan revitalisasi Monas dihentikan sampai menunggu proses perizinan dari menteri sekertaris negara (mensetneg). Namun ternyata, PT Bahana Prima Nusantara (PT BPN) sebagai pihak kontraktor yang ditunjuk mengerjakan proyek tersebut mengaku belum menerima surat penghentian pengerjaan proyek.

Saat ini, kontraktor yang berdomisili di Ciracas, Jakarta Timur tersebut masih menunggu instruksi dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta terkait kabar penghentian proyek.

“Kita masih menunggu apa iya pengerjaan proyek dihentikan. Tapi kami belum terima secara resmi melalui surat maupun lisan. Dengar-dengar hari ini suratnya dikeluarkan pemerintah,” kata Direktur Utama PT Bahana Prima Nusantara Muhidin Shaleh saat dihubungi awak media Rabu (29/1).

Muhidin mengaku, mendapat kabar penghentian proyek itu justru dari pemberitaan televisi ataupun media online pada Selasa (28/1/) petang.

Meski diberhentikan sementara, Muhidin meminta agar Pemprov DKI Jakarta tetap menunaikan kewajibannya dengan membayar nilai proyek yang telah dijanjikan. Adapun pelaksana proyek baru mendapat bayaran sekitar 75 persen dari nilai proyek Rp 50,5 miliar.

“Saat ini progres pengerjaan sudah hampir 90 persen, target penyelesaian pada pertengahan Februari 2020,” ujar Muhidin.

Namun sayangnya, Muhidin enggan membeberkan potensi kerugian yang dialami perusahaannya. Sebagai pelaksana proyek, kata dia, penghentian pengerjaan secara mendadak karena berbagai persoalan merupakan suatu risiko pekerjaan.

“Kami belum mau bicara soal kerugian. Tapi itu merupakan suatu risiko dari pemborong. Namun demi kebaikan kita bersama dan berkaitan dengan aturan-aturan karena kami nggak punya kewenangan jadinya kami ikuti regulasi yang ada (dihentikan sementara),” jelasnya.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menghentikan sementara proyek revitalisasi sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat mulai Rabu (29/1/2020). Proyek senilai Rp 50 miliar itu dihentikan setelah Pemprov DKI Jakarta menggelar rapat bersama dan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi dengan DPRD DKI Jakarta.

Recent Posts

Jadi Anggota Amirulhaj 2025, Menteri PPPA Kawal Hak Jemaah Perempuan

MONITOR, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menjadi satu-satunya…

23 menit yang lalu

Banjir di Desa Gebang Mekar Cirebon, Prof Rokhmin Temui Korban dan Beri Bantuan

MONITOR, Cirebon - Rob dan curah hujan tinggi selama 3 hari mengakibatkan terjadinya banjir di…

4 jam yang lalu

Kementerian PU Gelar CreatIFF 2025, Dorong Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan pentingnya penguatan ekosistem pembiayaan yang akuntabel dan…

5 jam yang lalu

Menag Gelar Rapat Teknis Perdana Bersama Delegasi Amirulhajj 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar selaku Amirulhajj Indonesia 1446 H/2025 M menggelar rapat…

6 jam yang lalu

Dukung Asta Cita Presiden, Kemenag dan Kementerian PKP Jajaki Sinergi Program 3 Juta Rumah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) menjajaki…

13 jam yang lalu

Kementerian PU Percepat Penanganan Sekolah Rakyat Tahap I, Progres Fisik Capai 11,48 Persen

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum terus mendukung percepatan penanganan rehabilitasi/renovasi sarana prasarana program Sekolah…

19 jam yang lalu