MONITOR, Dumai – Kain tenun adalah salah satu kerajinan tradisional khas Riau. Dahulu, kain tenun hanya digunakan pada kalangan tertentu saja, yakni para bangsawan.
Namun, mengikuti perkembangan zaman dan meningkatnya kesadaran akan pelestarian kerajinan lokal, masyarakat Riau mulai menggunakan kain tenun di setiap kesempatan formal, baik di lingkungan pemerintah hingga swasta.
Kembali maraknya penggunaan kain tenun tersebut menggugah PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) II Dumai untuk menjalankan program CSR pemberdayaan masyarakat dengan tema ekonomi kreatif konservasi kain tenun Melayu.
Program ini diluncurkan bersamaan dengan Pelatihan Tenun Tingkat Pemula bagi mitra binaan Pertamina yang berlokasi di Rumah Tenun Wan Atiqah, Dumai Selatan, Senin (27/01/2019) dan dihadiri Pjs. Unit Manager Comm., Relations & CSR RU II Didi Andrian Indra Kusuma, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Yusrizal, Lurah Tanjung Palas Aga Muhaimin dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tanjung Palas Rifai Hasbi.
Ditemui di sela kegiatan Didi Andrian Indra Kusuma menyatakan program ini muncul sebagai bentuk kolaborasi antara Pertamina RU II, Dinas PPKB dan Kelurahan Tanjung Palas yang mulai digarap sejak akhir 2019 yang lalu.
Berdasarkan aspirasi pemerintah setempat serta hasil survei yang dilaksanakan oleh Tim CSR Pertamina RU II, akhirnya program ini dijalankan melibatkan kelompok masyarakat yang tergabung ke dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) binaan Dinas PPKB.
“Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, program ini dapat kami luncurkan di awal tahun 2020 yang ditandai dengan pelatihan tenun kelas pemula yang berlangsung pada 27 Januari hingga 1 Februari 2020,” ungkap Didi.
Lebih lanjut Didi menjelaskan pelatihan Tenun Tingkat Pemula kali ini adalah salah satu dari rangkaian Program CSR Pertamina RU II Dumai yang bertajuk Penguatan Kapasitas Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif di Kelurahan Tanjung Palas.
Pelatihan tenun diikuti oleh 10 anggota Kelompok Tenun Palas yang merupakan unit usaha dalam Gabungan Kelompok Mitra Persada.
Komposisi anggota kelompok tersebut terbilang beragam, mulai dari milenial usia produktif hingga lansia, semua tertampung di dalamnya.
Selain mengadakan pelatihan, pada kesempatan yang sama Pertamina RU II Dumai juga memberikan seperangkat alat tenun kepada Kelompok Tenun Palas sebagai starter pack usaha.
Harapannya, pemberian pelatihan dan alat tenun dapat menambah keterampilan yang pada akhirnya menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru pada bidang kerajinan tenun di Kota Dumai.
Ke depannya berbagai program pendampingan tetap akan dijalankan seperti pelatihan lanjutan, pendampingan pemasaran hingga pengurusan izin usaha.
“Mewakili perusahaan, saya mengucapkan terima kasih dan selamat belajar kepada seluruh anggota kelompok. Program pemberdayaan seperti ini memang berbeda dengan program bantuan sosial lainnya yang lebih cepat terasa manfaatnya seperti pembangunan jalan ataupun bantuan sembako. Namun InsyaAllah, apabila dijalankan dengan serius hasil yang didapat akan lebih besar dan bersifat jangka panjang,” jelas Didi.
Ditemui pada kesempatan yang sama Kepala Dinas PPKB Kota Dumai Yusrizal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pertamina RU II yang telah mendukung pemerintah dalam hal ini Dinas PPKB Kota Dumai dalam program pemberdayaan kampung KB.
Kelurahan Tanjung Palas merupakan kelurahan di Kecamatan Dumai Timur yang terpilih sebagai Kampung KB yang menjadi fokus pembinaan salah satunya melalui program UPPKS.
Jika pada tahun sebelumnya fokus program Kampung KB berada di Kecamatan Dumai Kota melalui transformasi Kampung Narkoba Kelurahan Laksmana menjadi Kampung KB Terbaik Kedua Tingkat Nasional, pada tahun 2020 ini Yusrizal menjelaskan Kelurahan Tanjung Palas akan menjadi Kampung KB yang akan dikembangkan melalui berbagai program.
“Sejalan dengan program kerja kami di tahun 2020 untuk menjadikan Kelurahan Tanjung Palas menjadi Kampung KB yang berprestasi, kami sangat mengapresiasi langkah Pertamina dalam memilih kelompok UPPKS sebagai mitra binaan. Semoga program yang dijalankan dapat konsisten dan memperoleh hasil yang optimal,” jelas Yusrizal.