PERTANIAN

Mentan Syahrul Minta Perwakilan RI Buka Akses Pasar Dunia Produk Pertanian

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo hadiri Rapat Koordinasi seluruh Perwakilan RI di luar negeri, pada Kementerian Luar Negeri RI (10/1). Secara khusus, Mentan meminta komitmen para Kepala Perwakilan RI ini untuk mendukung peningkatan ekspor pertanian.

“Kementan punya Program Gratieks. Gerakan Tiga Kali Ekspor. Kita mau ekspor kita meningkat tiga kali lipat. Dan ini butuh akses pasar. Saya minta dukungan kalian untuk membuka akses pasarnya,” kata Syahrul yang menjadi pembicara bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan.

Syahrul mengungkapkan Kementeriannya siap memfasilitasi kebutuhan bahan pangan, maupun bahan baku industri pangan seluruh negara di dunia. Sebagai contoh, sektor perkebunan Indonesia berkontribusi hingga US$ 14,61 milliar, dan perlu didorong sektor lainnya, mengingat potensinya sangat baik.

“Saya ingin ekspor kita bisa menembus 2000 Trilliun. Dan itu bisa bila kita semua bersama dan bersinergi,” tegasnya.

Menurutnya pertemuan ini strategis, karena kita punya sumberdaya yang besar, dan petani akan mendapat banyak nilai tambah dengan ekspor, dan tentu membantu devisa negara, ungkapnya.

Kepala Perwakilan RI di Brunei Darussalam, memberi tanggapan agar memaksimalkan pemanfaatan direct trade via natuna, selain melalui Singapura yang selama ini menjadi hub utama di ASEAN. Jalur ini dianggap efektif dapat memangkas waktu dan ongkos pengiriman barang. Selain itu potensi ekspor produk peternakan sangat terbuka di Brunei.

Untuk wilayah Eropa, Kepala Perwakilan RI di Bosnia dan Herzegovina, mengatakan adanya komoditas yang sangat potensial untuk menguasai pasar Bosnia meliputi kakao, kacang tanah, dan palm oil fat.

Pada sehari sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membuka rapat kerja Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri, meminta 70-80 persen tugas para duta besar berfokus pada diplomasi ekonomi.

Menurut Jokowi, Duta besar harus paham terkait perubahan minyak kelapa kopra menjadi avtur. Dia pun meminta para mereka bisa mencari investor.

“Juga yang berkaitan B20, B30, B50 sampai nanti B100 dari CPO, dari kelapa sawit, meskipun para ahli kita ini yang menemukan mereka, tapi siapa yang berproduksi? cari investasi di bidang ini jadi ekspor kita tidak bahan atau raw material lagi,” papar Jokowi.

Jokowi berharap para duta investasi bisa membantu melakukan ekspor secara besar-besaran, minimal setengah jadi.

Recent Posts

Kementan Gencarkan Gerakkan Tanam Mei di Grobogan untuk Percepatan Panen dan Antisipasi Penyerangan OPT

MONITOR, Jakarta - Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengunjungi Kabupaten Grobogan untuk percepatan…

9 jam yang lalu

Hari Ke-2 Penilaian 236 Lahan UIII, Masyarakat Antusias Terima Tim KJPP

MONITOR, Depok - Penilaian 236 lahan atas nama Kementerian Agama oleh Tim Terpadu Penanganan Dampak…

11 jam yang lalu

Peluang Besar Ekspor dari Industri Linting Kertas Sigaret

MONITOR, Jakarta - Penyerapan tenaga kerja dan peningkatan devisa merupakan beberapa fungsi penting dari sektor…

12 jam yang lalu

PPIH Madinah Intensifkan Persiapan Keberangkatan Jemaah ke Makkah

MONITOR, Jakarta - Jemaah haji gelombang pertama akan mulai didorong dari Madinah Al-Munawwarah ke Makkah…

14 jam yang lalu

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 29 Zulkaidah

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan bahwa jemaah umrah masih bisa masuk…

16 jam yang lalu

Produsen Elektronik RI Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Uzbekistan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian membuka peluang bagi para pelaku industri dalam negeri untuk memperluas…

16 jam yang lalu