MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah kepala daerah ke Istana Presiden guna membahas persoalan banjir, Rabu (8/1). Diantara kepala daerah yang diundang, yakni Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Banten Wahidin Halim, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Walikota Bekasi Rahmat Effendi Bupati Bogor Ade Yasin.
Khusus penanganan banjir di Ibukota, Jokowi meminta Anies untuk melanjutkan program normalisasi untuk semua kali yang ada di Jakarta.
Menurut Jokowi, pengerjaan normalisasi atau naturalisasi yang ada di sungai-sungai, yang ada di Jakarta harus benar-benar dilakukan.
“Saya kira kali-kali yang ada di Jakarta perlu dinormalkan kembali. Dan sungai yang ada di Jakarta tidak hanya Ciliwung saja tapi ada Sungai Pesanggrahan, Cipinang, Buaran, Sungai Bovart, dan 14 sungai lainnya,” kata Presiden Jokowi saat membuka rapat.
Jokowi pun meminta sodetan Sungai Ciliwung yang mengarah kepada Banjir Kanal Timur (BKT) segera dilakukan dan dirampungkan. Tasuk terkait masalah pembebasan lahan yang menjadi hambatan selama ini.
“Saya minta yang sodetan Ciliwung menuju ke BKT itu juga tahun ini bisa dirampungkan. Saya kira bisa secepatnya dengan Gubernur untuk bisa menyelesaikan masalah pembebasan lahannya,” kata dia.
Jokowi pun meminta para kepala daerah tersebut bekerja sama dalam menangani masalah banjir yang melanda wilayah mereka.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional…
MONITOR, Jakarta - PT Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan…
MONITOR, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halalbihalal dan Pengarahan kepada sejumlah 1.000…
MONITOR, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 12 kementerian-lembaga Republik Indonesia berkomitmen melakukan optimalisasi ruang laktasi di lingkungan…
MONITOR, Jakarta - Irjen Kemenag Faisal Ali tidak semata menjadi mitra pengawasan, tetapi juga problem…