HANKAM

Golkar Anggap Prabowo Tidak Tegas Hadapi Persoalan Natuna

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dituding tidak tegas atas masalah sengketa Perairan Natuna, yang belakangan memanas. Pasalnya, Prabowo menyebut Indonesia harus realistis menghadapi Tiongkok yang jauh memiliki alutsista mumpuni.

Prabowo juga memilih jalur damai karena Tiongkok dianggap merupakan sahabat lama dari Indonesia. Pernyataan Prabowo ini pun mendapat pembelaan dari Waketum Gerindra Fadli Zon.

Fadli Zon membantah jika Prabowo dianggap tidak tegas atau lembek menghadapi persoalan Natuna. Ketua BKSAP DPR RI ini menyebut Prabowo hanya berusaha realistis.

“Saya kira sebenarnya bukan lembek, tapi Pak Prabowo itu berusaha realistis,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2019).

Kendati demikian, Fadli menilai Prabowo saat ini sudah berusaha memperkuat kekuatan di Natuna.

“Realistis dengan situasi yang ada, situasi yang ada ini memang kita tidak mempunyai kekuatan-kekuatan secara de facto untuk melindungi wilayah kita, wilayah ekonomi kita yang ada di wilayah Natuna itu,” ujar Fadli.

Pernyataan Fadli Zon pun menuai tanggapan dari Politisi Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily. Ia menganggap Fadli Zon justru mengamini bahwa sikap Prabowo tidak tegas.

“Terkait pernyataan Fadli Zon ini semakin menegaskan sikap Prabowo yang tidak tegas. Apakah dengan bersikap realistis kita akan ikut apa saja keinginan Tiongkok?” ujarnya menanggapi Fadli Zon, Kamis (9/1).

Menurut Politisi asal Banten ini, pernyataan tersebut tidak pantas diucapkan oleh Menteri Pertahanan. Meskipun, kata dia, alutsista Indonesia kalah jauh dibandingkan Tiongkok.

“Sikap ini tak pantas ditunjukan seorang Menteri Pertahanan. Hanya karena Alutsista kita tak sehebat Cina, lalu kita tak tegas?” kritiknya.

Recent Posts

Kemenag dan 11 PTKIN Raih Anugerah Badan Publik Informatif 2025, Naik 120 Persen

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mencetak hattrick dalam prestasi keterbukaan informasi publik. Kemenag kembali meraih…

4 jam yang lalu

Hadapi Lonjakan Lalu Lintas Libur Nataru, Jasa Marga Berkolaborasi Hadirkan Layanan Prima

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan resmi menggelar…

4 jam yang lalu

Menag Tegaskan Kemenag Harus Jadi Mediator dan Civil Society

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama harus memainkan peran strategis…

9 jam yang lalu

IPW Nilai Perpol 10/2025 sebagai Langkah Berani Kapolri Hadapi Badai ‘VUCA’

MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menilai polemik hukum pasca-terbitnya Peraturan Polri (Perpol) Nomor…

12 jam yang lalu

Menag Ungkap Peran Penting Mediator Negara dan Umat

MONITOR, Tangerang - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa tanpa peran penyeimbang yang kuat, hubungan…

13 jam yang lalu

Analis Nilai Perkap 10/2025 terkait Penugasan Polri di Luar Struktur Masih Dalam Koridor Konstitusional

MONITOR, Jakarta - Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menyatakan bahwa Peraturan Kapolri Nomor…

15 jam yang lalu