Jumat, 29 Maret, 2024

Evaluasi Tahun 2019, PKS Ingatkan Utang Jiwasraya hingga Defisit Neraca Perdagangan

MONITOR, Jakarta – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini memberikan catatan dan evaluasi akhir tahun 2019. Salah satunya, menyoroti di bidang ekonomi dan Kesejahteraan rakyat.

Jazuli mengatakan pertumbuhan ekonomi secara umum melambat, sementara defisit neraca perdagangan masih terjadi.

“Tercatat pada kuartal III-2019, pertumbuhan ekonomi nasional secara tahunan sebesar 5,02 persen (yoy). Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditopang oleh konsumsi rumah tangga, sedangkan kinerja ekspor masih belum bisa diandalkan,” kata Jazuli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/1).

Padahal, sambung dia, target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2019 sebesar 5,30 persen dan Outlook APBN 2019 sebesar 5,20 persen. Terbukti tidak akan tercapai hingga akhir tahun 2019.

- Advertisement -

“Pemerintahan Jokowi tidak berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang sudah ditargetkan baik dalam RPJMN 2015-2019 maupun APBN 2019,” ujar dia.

Selain itu, Jazuli menambahkan, yang juga menjadi catatan penting di penghujung tahun 2019 ini adalah munculnya mega skandal Jiwasraya dengan gagal membayar polis nasabahnya hingga 12.4 Triliun.

“Ini pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan pada tahun 2020,” sebut dia.

Sementara itu, di bidang kesejahteraan rakyat, rendahnya angka inflasi pada angka 3 persen justru menunjukkan daya beli masyarakat terus mengalami tekanan, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat tidak banyak mengalami perubahan.

Meski, ekonomi nasional masih tertolong dengan tumbuhnya sektor informal ditengah-tengah masyarakat.

Namun, program iuran BPJS yang direncanakan naik 100 persen dan tarif tol mulai Januari 2020 akan menambah beban rakyat.

“Termasuk akan menjadi kado tahun baru yang pahit bagi masyarakat,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER