SOSIAL

Dosen Uhamka Bimbing Mahasiswa Praktikkan Ajaran Kiai Ahmad Dahlan

MONITOR, Jakarta – Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) tentu tak asing dengan mata kuliah Kemuhammadiyahan. Mata kuliah ini wajib diberikan kepada mahasiswa yang menimba ilmu di lembaga pendidikan milik Muhammadiyah. Salah satu PTM yang membekali mahasiswanya dengan mata kuliah tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta.

Tak sekadar mempelajari teori, Koordinator mata kuliah Kemuhammadiyahan di Fakultas Psikologi Uhamka, Ilham Mundzir, belakangan membimbing mahasiswanya untuk mengimplementasikan nilai-nilai ajaran dari pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, dari konsep teologi al-Maun.

Ya, puluhan mahasiswa Psikologi Uhamka diturunkan ke lapangan untuk melakukan program pemberdayaan masyarakat dhuafa di wilayah Jabodetabek. Ilham mengatakan, mata kuliah tersebut sengaja dirancang agar mahasiswa bisa mengikuti nilai-nilai ajaran Ahmad Dahlan.

“Mata kuliah Kemuhammadiyah di Psikologi Uhanka dirancang untuk menghidupkan kembali ajaran Kiai Dahlan tentang teologi al-Maun, lalu dijabarkan dalam program pemberdayaan keluarga dhuafa, yang diambil dari lingkungan tempat tinggal terdekat dengan rumah mahasiswa itu sendiri,” ujar Ilham kepada MONITOR, Selasa (17/12).

Melalui program ini, Ilham berharap mampu melatih kepekaan dan jiwa sosial yang tinggi di kalangan mahasiswanya.

“Kegiatan ini diharapkan mahasiswa memiliki kepekaan dan jiwa sosial yang tinggi. Sehingga, kelak apapun profesi yang dijalankan, mereka memiliki empati dan prososial yang baik,” tutur Ilham.

Sebagaimana diketahui, puluhan mahasiswa Psikologi Uhamka menggelar program pemberdayaan masyarakat dhuafa di sejumlah titik lokasi di Jabodetabek, diantaranya Cibubur, Cikampek, Cikarang, Jatayu, Palmerah Barat, Parung panjang, wilayah lainnya. Mahasiswa pun terjun lapangan dengan menggali donasi ke masyarakat setempat, melalui aplikasi jejaring online, hingga mengajukan proposal kegiatan.

Total dana yang mereka kumpulkan hampir mencapai Rp 30 juta. Adapun bentuk program yang digagas mahasiswa Psikologi ini, diantaranya membantu keluarga dhuafa merintis usaha warung kopi, warung kelontong, sembako, jajanan kecil hingga menyuplai kebutuhan hidup lainnya.

Recent Posts

Negara Dorong Era Baru Transformasi Pesantren, Santri Ditarget Lebih Mandiri dan Kompetitif

MONITOR, Makassar — Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama menegaskan pentingnya transformasi tata kelola pesantren…

56 menit yang lalu

Menuju Indonesia Emas 2045, SBIN Jadi Arah Kebijakan Penguatan Daya Saing Industri Keramik

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan arah kebijakan baru dalam peningkatan daya saing industri nasional…

2 jam yang lalu

TNI Berhasil Evakuasi Warga Banjir di Tapanuli Selatan

MONITOR, Jakarta - Prajurit TNI dari Koramil 01/Batangtoru, Kodim 0212/Tapsel bertindak cepat dalam membantu warga…

3 jam yang lalu

Lantik Pejabat Struktural, Menteri Haji dan Umrah Tegaskan Komitmen Transformasi Penyelenggaraan Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia hari ini resmi melaksanakan pelantikan pejabat…

10 jam yang lalu

Soroti Lambatnya Realisasi Bansos Pangan, DPR: Masyarakat Menunggu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman menyoroti rendahnya realisasi…

11 jam yang lalu

Lantik Pejabat Tinggi Kementerian Haji dan Umrah, Gus Irfan Minta Jajarannya Siap Layani Tamu Allah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah RI melantik sejumlah pejabat struktural sebagai bagian dari…

12 jam yang lalu