BERITA

OSO Dituding Langgar Pakta Integritas, Inas Nasrullah: Itu Tidak Benar!

MONITOR, Jakarta – Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menduga bahwa bibit perpecahan yang terjadi di internal partainya sejak Desember 2018 lalu, tidak terlepas dari campur tangan Wiranto maupun Subagyo HS yang kini duduk di dewan pertimbangan Hanura.

Hal itu disampaikan Inas menyikapi surat yang dikeluarkan Dewan Pembina Partai Hanura yang meminta agar Oesman Sapta Oedang (OSO) untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua umum, lantaran gagal membawa Hanura di Pileg 2019 dan melanggar pakta integritas.

“Justru dengan adanya surat dari Wiranto dan Subagyo HS yang meminta agar OSO mengundurkan diri tersebut menimbulkan dugaan, apakah makar yang terjadi pada bulan Desember 2018 yang lalu merupakan agenda mereka dengan tujuan untuk mengambil alih Hanura secara inkonstitusional,” kata Inas dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, (14/12).

Ia pun mengatakan bahwa kini kader Hanura paham Ikhwal adanya upaya penggembosan partai secara terus menerus bertujuan negatif. Celakanya, sambung dia, hal itu justru diduga dilakukan oleh Wiranto dan Subagyo HS yang manuver dua mantan jenderal itu dianggap bermotif politik pragmatis.

“Akhirnya para kader Hanura menjadi paham bahwa ternyata ada konspirasi yang sengaja membuat Hanura terpecah belah agar gagal lolos parliamentary threshold dengan tujuan mengambil alih Hanura dengan cara-cara yang tidak jantan,” beber mantan wakil ketua Komisi VI DPR RI itu.

Dalam kesempatannya itu, Inas juga menegaskan bahwa tidak ada pakta integritas yang dibuat dan ditandatangani OSO sebagai ketua umum. Sebagaimana, imbuh dia, definisi pakta integritas itu adalah janji untuk bersunggguh-sungguh menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan patuh kepada peraturan perundang-undangan serta kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

“Apakah ada pakta integritas yang dibuat oleh bang OSO yang sesuai dengan definisi pakta integritas tersebut di atas? Ternyata tidak ada samasekali!,” tegas dia.

“Sedangkan surat yang dibuat oleh Wiranto CS lalu ditandatangani oleh Bang OSO bukanlah pakta integritas, melainkan komitmen yang point demi point-nya saling berkaitan, dimana jika salah satu point tidak terpenuhi, maka bukan berarti gagal melaksanakan komitmen,” pungkasnya.

Recent Posts

Penerimaan Mahasiswa Baru, Menag Dorong Evaluasi Menyeluruh PTKIN

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi meluncurkan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan…

16 menit yang lalu

KPI Pusat dan FIKOM UP Perkuat Pengawasan Konten Media di Era Digital

MONITOR, Jakarta - Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila (UP) menyelenggarakan Seminar bertajuk “Pengawasan Konten Media:…

2 jam yang lalu

Jasa Marga Sampaikan Duka dan Pastikan Penanganan atas Insiden Kecelakaan Bus di KM 419 A Ruas Tol Batang–Semarang

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyampaikan rasa duka yang mendalam…

10 jam yang lalu

Dirut Jasa Marga Himbau Masyarakat Untuk Manfaatkan Diskon Tarif Tol 20 Persen di 8 Ruas Strategis yang Berlaku Mulai Hari Ini

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan A. Purwantono menyampaikan pemberlakuan…

14 jam yang lalu

Dwikorita Nilai Penanganan Bencana Sumatra Hadapi Kesenjangan dan Kompleksitas Risiko

MONITOR, Yogyakarta - Pakar kebencanaan yang juga Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan Universitas Gadjah…

14 jam yang lalu

Wujudkan Kampus Inklusif, Kemenag Resmi Luncurkan PMB PTKIN 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia resmi meluncurkan tahapan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi…

15 jam yang lalu