MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI yang juga Ketua Persatuan Alumni GMNI, Ahmad Basarah mengajak segenap bangsa Indonesia saling hormat-menghormati di antara sesama pemeluk agama yang berbeda-beda.
Salah satunya dengan menyampaikan salam dari semua agama dan salam budaya lokal setempat ketika sedang berpidato di depan podium sebagaimana yang sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia selama bertahun-tahun.
Juga memberikan ucapan selamat atas perayaan hari-hari besar agama yang hidup dan diakui dalam negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Ucapan penghormatan terhadap peringatan hari- hari besar semua agama tersebut, sambung dia, hendaknya jangan dikaitkan dengan akidah masing-masing agama karena yang kita lakukan seperti itu bukan dalam rangka toleransi apalagi mengkompromikan akidah agama masing-masing.
“Namun hanyalah untuk toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Basarah dalam keterangan tertulisnya saat menghadiri Kongres GMNI ke XXI, di Ambon, dimuat Sabtu (30/11).
Dikatakan dia, bertahun-tahun lamanya sering memberikan ucapan selamat ketika saudara-saudara saya yang beragama lain merayakan hari besar agamanya.
“Saya tidak pernah merasa hal seperti itu melunturkan akidah agama saya sebagai seorang muslim,” ujarnya.
Dalam kesempatannya itu, Basarah mengharapkan kepada kongres GMNI untuk merumuskan strategi perjuangan supaya organisasi ini dapat menjadi perekat bangsa dengan membumikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai ideologi dan prinsip berbangsa dan bernegara yg menjadi living ideologi.
“Sebagai organisasi yang sudah berusia 65 tahun, GMNI sudah banyak melahirkan kader-kader yang kemudian berkiprah dalam berbagai medan pengabdian, baik di birokrasi, perguruan tinggi, kepala daerah bahkan sebagai kepala negara seperti Presiden Megawati Soekarnoputri,” pungkas politikus PDI Perjuangan tersebut.