PERTANIAN

Tahun Ini, Program Pertanian Masuk Sekolah di Mulai

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) terus membangun ketahanan pangan melalui beberapa pendekatan metode seperti familly farming, lumbung pangan, maupun kebun sekolah.

Penerapan kebun sekolah untuk menarik minat generasi muda di sektor pertanian dilakukan melalui program Pertaian Masuk Sekolah (PMS).

Upaya Penerapan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sebagai materi pembelajaran siswa dianggap penting untuk mengatasi masalah regenerasi petani.

“Langkah fundamental ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sektor pertanian sangat menjanjikan sebagai sebuah profesi yang bisa menjadi hobby bagi kaum urban, dan trendy sebagai gaya hidup modern,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Sabtu (30/11).

Menurut Kuntoro, promosi dan proses edukasi ini perlu diinisiasi sejak dini melalui berbagai aktivitas pertanian berupa kurikulum kecakapan hidup (lifeskill) atau pembelajaran extrakulikuler di setiap sekolah.

“Ide memasukkan pertanian sebagai muatan lokal dalam pendidikan formal sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Toh konsep ini sudah mulai diterapkan di sejumlah sekolah. Sebut saja Skolah Alam dan program adiwiyata di sekolah perkotaan. Keduanya menggunakan pendekatan alam dalam kegiatan belajarnya,” katanya.

Kuntoro mengatakan, dalam penerapan konsep ini para siswa diperkenalkan berbagai jenis sayuran dan tanaman yang akan dibudidayakan.

Mereka juga dilatih cara memploting lahan serta pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, para siswa diberi penjelasan bagaimana besarnya manfaat dan nilai ekonomis hasil pertanian.

“Bahkan di beberapa sekolah para siswa diajarkan cara membuat pupuk organik dari limbah. Aktivitas dilakukan secara menyenangkan untuk memberi kecintaan siswa terhdapa kegiatan ini dengan harapan mereka mampu mereplikasinya di rumah,” katanya.

Dikatakan Kuntoro, manfaat lain dari kegiatan ini adalah membiasakan para siswa untuk mengonsumsi sayuran dari hasil panen di sekolah.

Kegiatan ini memiliki alasan yang sangat kuat, terlebih himbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan agar setiap manusia mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak 400 gram perhari.

“Konsumsi sayuran yang harus dikonsumsi untuk diet seimbang ialah sebesar 200g/kapita/hari. Sedangkan tingkat konsumsi sayur di Indonesia masih di bawah standar kecukupan. Sebagai perbandingan, Singapura sebagai negara tetangga untuk tingkat konsumsinya lebih tinggi dari Indonesia,” katanya.

Berdasarkan data yang ada, tingkat konsumsi sayur di Singapura mencapai 120 kg/kapita/tahun, kemudian Tiongkok mengkonsumsi 270 kg/kapita/tahun, dan Kamboja yang mengkonsumsi 109 kg/kapita/tahun.

Adapun konsumsi sayuran per kapita penduduk Indonesia hanya 40,35 kg/tahun, sedangkan konsumsi buah hanya 34,55 kg/tahun.

“Tentu promosi dan pengetahuan manfaat untuk lebih banyak makan sayur dan buah perlu dilakukan sejak dini termasuk melalui program Pertanian Masuk Sekolah ini,” katanya.

Kuntoro menambahkan, konsep kebun sekolah sangat baik untuk mendorong pelaksanaan kegiatan Family Farming yang menjadi program prioritas Menteri Pertanian di enam bulan pertama kerja.

Sebagai tahap awal, kegiatan Pertanian Masuk Sekolah akan dilaksanakan di 68 sekolah pada 34 provinsi.

“Tentunya, implementasi program yang dimulai tahun ini dengan BKP sebagai penanggung jawab tidak bisa jika hanya mengandalkan inisiasi Kementerian Pertanian saja. Dalam prosesnya, program ini perlu dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pemerintah daerah,” tukasnya.

Recent Posts

Dana Bergulir Tingkatkan Usaha Anggota Koperasi di Majalengka

MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…

1 jam yang lalu

Menteri Yandri Kaget Lihat Jalan Kabupaten Serang Rusak Parah, Respon Menteri PU Cepat

MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…

2 jam yang lalu

Kementerian Imipas Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara…

3 jam yang lalu

DPR Minta Negara Global Patuhi Pengadilan Internasional yang Keluarkan Surat Penangkapan PM Israel

MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…

4 jam yang lalu

HGN 2024, Prof Rokhmin Beri Apresiasi Para Pahlawan Tanda Jasa

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…

4 jam yang lalu

Pemuda Muhammadiyah Dorong Penguatan Perlindungan Hukum bagi Pekerja Migran Melalui Revisi UU Perlindungan PMI

MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…

5 jam yang lalu