PERTANIAN

Kementan Pastikan Stok Beras Aman Sampai 2020

MONITOR, Jakarta – Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri menyampaikan bahwa kebutuhan beras nasional saat ini dalam kondisi aman.

Menurutnya, musim panen yang bakal berlangsung pada awal tahun ini akan menambah jumlah stok yang ada, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik.

“Data yang dimiliki Bulog saat ini cadangan beras di gudangnya mencapai 2,3 juta ton. Artinya kebutuhan beras aman. Apalagi awal tahun ini kita akan memasuki panen raya,” ujar Kuntoro, Sabtu (30/11).

Kuntoro menjelaskan, perhitungan rata-rata konsumsi nasional saat ini mencapai 111,58 kilogram per kapita per tahun, dengan angka produksi beras diperkirakan mencapai titik surplus sebanyak 4,64 juta ton pada periode ini.

“Ketersediaan ini didukung dengan produksi di luar Pulau Jawa dan adanya penanaman varietas padi gogo yang diketahui tahan pada musim kering,” katanya.

Walau begitu, Kabiro Humas dan Informasi Publik ini mengakui bahwa musim kering yang berlangsung cukup lama beberapa bulan terakhir telah membuat stok padi di masyarakat berkurang.

Namun, hal itu disebut tak memengaruhi daya tahan pangan karena stok beras masih cukup hingga panen 2020 nanti.

“Sekali lagi tidak ada pengaruhnya karena kita akan menghadapi musim panen di awal tahun 2020 mendatang,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) yang menggunakan kerangka sampel area (KSA) luas panen besar yang ada mencapai 8,99 juta hektare (ha).

Angka tersebut meliputi produksi Januari-September yang diperkirakan mencapai 46,9 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 26,91 juta ton beras.

“Untuk konsumsi selama periode ini diperkirakan jumlahnya mencapai  22,28 juta ton,” katanya.

Mengenai hal ini, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi menyatakan akan membuang 20 ribu ton cadangan beras pemerintah yang memiliki nilai Rp160 miliar.

Pembuangan dilakukan karena usia penyimpanan beras sudah melebihi 1 tahun.

“Semua stok Bulog yang disimpan lebih dari lima bulan itu dapat dibuang, bisa diolah kembali, diubah menjadi tepung dan yang lain, atau turunan beras atau dihibahkan,” tukasnya.

Recent Posts

Mahfuz Sidik Ajak Generasi Muda Pelajari Dinamika Politik Global

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mengatakan, generasi…

4 jam yang lalu

UIN Datokarama Gelar Tes Hafalan Calon Penerima Beasiswa Tahfidz 2025

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama melaksanakan tes hafalan bagi mahasiswa calon penerima…

6 jam yang lalu

DPP AMSI Nilai Soeharto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

MONITOR, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia (DPP AMSI) menilai Presiden…

11 jam yang lalu

Prof. Rokhmin Nilai Scylla Sp Berpotensi Jadi Motor Ekonomi Nasional

MONITOR, Jakarta - Indonesia dinilai memiliki keunggulan komparatif luar biasa dalam sektor kelautan dan perikanan,…

11 jam yang lalu

Humas Kementan: Pimpinan Sudah Menegur Pejabat, Kementan dan Tempo Adalah Cinta Sejati

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmen terhadap integritas dan netralitas aparatur sipil negara…

12 jam yang lalu

Resmikan Pabrik Baru, PT LCI Perkuat Industri Kimia Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya mempercepat transformasi dan melakukan penguatan industri kimia nasional…

13 jam yang lalu