MONITOR, Jakarta – Belasan staf khusus baru meramaikan lingkungan Istana, semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusannya itu. Keputusan ini rupanya tak berlangsung mulus, sebab keberadaan staf khusus ini justru banyak mendulang kritikan.
Salah satu kritikan datang dari Waketum Partai Gerindra, Fadli Zon. Ia menyebut pengangkatan belasam staf khusus di Istana membuktikan bahwa Presiden tidak komitmen dengan reformasi birokrasi yang digaungkan Jokowi saat pelantikan.
“Pengangkatan staf khusus hingga belasan, jelas tak menggambarkan adanya komitmen efisiensi dari Presiden sendiri,” ujar Fadli Zon, dalam keterangannya, Rabu (27/11).
Bahkan ia menilai, publik justru cenderung tidak melihat urgensi Jokowi mengangkat para Staf Khusus Presiden sebanyak itu.
“Publik tidak melihat urgensi pengangkatan staf sebanyak itu,” ungkap Fadli Zon.
Kian gemuknya personalia di lingkungan kepresidenan, dikatakan Fadli Zon, kontradiktif dengan pernyataan-pernyataan pemerintah sendiri. Menteri Keuangan, misalnya, dalam berbagai kesempatan terus menyoroti inefisiensi belanja daerah.
“Menurut dia sekitar 36 persen APBD habis dipakai untuk gaji pegawai dan belanja operasional daerah. Kritik itu saya kira kini harus diarahkan ke Istana,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengapresiasi perjuangan tim U-23 Indonesia meski kalah…
MONITOR, Jakarta - Danpuspom TNI Mayor Jenderal TNI Yusri Nuryanto membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis)…
MONITOR, Jakarta – Mendukung penuh keberlanjutan, PT Pertamina (Persero) ajak seluruh Perwira (Pekerja Pertamina) dalam program…
MONITOR, Karawang - Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bergerak bersama BBPOPT,…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan menanggapi maraknya praktik judi online…
MONITOR, Jakarta - Tim riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banyumas meraih medali Emas 3rd…