MONITOR, Jakarta – Gemuknya komposisi personalia di lingkungan Istana menuai sorotan tajam dari Waketum Gerindra, Fadli Zon. Belakangan ia kecewa lantaran janji reformasi birokrasi yang digaungkan Presiden Jokowi saat pelantikan hanya isapan belaka.
Hal itu terlihat dari pengangkatan 12 orang wakil menteri di kabinet baru, dari sebelumnya hanya 3 wakil menteri, serta pengangkatan 14 orang Staf Khusus Presiden, dari sebelumnya 12 orang, merupakan salah satu sebabnya.
Sementara di lingkungan kabinet, Fadli menyoroti kebijakan Jokowi mengangkat dua orang wakil menteri di Kementerian BUMN, serta politisi partai sebagai komisaris utama BUMN.
“Menurut saya, Presiden telah gagal memberi contoh reformasi birokrasi dari lingkungan rumah tangganya sendiri,” ujar Fadli Zon, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/11).
Belum lagi, Jokowi berencana berencana memangkas jumlah eselon, dari semula lima menjadi hanya tinggal dua. Namun, dengan adanya pembengkakan personalia di lingkungan Istana dan kementerian, menurut Fadli wajar jika nanti mendulang sinisme dari kalangan birokrat.
“Ini seakan hendak menggenapi bukti gagalnya teladan reformasi birokrasi oleh Presiden dan para menterinya sendiri,” tambah mantan Wakil Ketua DPR RI ini.