Sabtu, 20 April, 2024

La Nyalla: Pancasila Tak Relevan Dipertentangkan dengan Islam

MONITOR, Bojonegoro – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, pancasila sebagai salah satu pilar kebangsaan, tak perlu dipertentangkan dengan Islam atau agama manapun.

Hal itu disampaikan La Nyalla dalam keterangan tertulisnya saat menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Pondok Pesantren Al-Falah, Bojonegoro, asuhan KH Tajuddin, Jumat (22/11).

“Akhir-akhir ini kita memang menghadapi tantangan ideologi. Ada banyak diskusi di ruang publik yang coba mengevaluasi Pancasila sebagai ideologi bangsa, lalu membangun narasi bahwa seolah-olah Pancasila itu bertentangan dengan Islam. Di sini saya tegaskan: tidak!” tegas La Nyalla.

Pancasila, lanjut dia, adalah nilai-nilai yang digali oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa dari kearifan khas Indonesia. “Pancasila telah disepakati sebagai ideologi negara. Ini tidak main-main. Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa, termasuk nilai dan ajaran semua agama,” sebut senator asal Jawa Timur itu.

- Advertisement -

Oleh karena itu, kata dia, saat ini sebenarnya sudah tidak relevan lagi mempertentangkan Pancasila dengan Islam. “Ironisnya, saat ini masih ada saja kelompok tertentu yang mempermasalahkan dasar negara kita, dengan membangun narasi bahwa Islam mempunyai sistem pemerintahan sendiri yaitu khilafah,” jelas La Nyalla.

La Nyalla kemudian mencontohkan, sila kedua dalam Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sangat berhubungan dengan akhlak manusia dalam bermasyarakat.

“Dan itu juga diatur dalam Islam, sebagaimana Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Agar manusia tidak hanya mengikuti hawa nafsunya saja, tapi harus adil dan beradab. Itu tertulis di Surat An-Nisa ayat 135,” papar La Nyalla.

Dia menambahkan, Pancasila juga relevan dengan Islam dalam berbagai sila-sila lainnya. Misalnya, sila ketiga Persatuan Indonesia. Sila tersebut menyampaikan pesan bahwa negeri ini terdiri atas beragam suku, budaya, dan agama; sehingga Indonesia adalah milik bersama, bukan milik golongan tertentu.

“Maka mari kesampingkan semua ego, mari bersatu untuk Indonesia. NKRI harga mati, Pancasila sudah final. Jangan dirongrong lagi dengan pemahaman yang monolitik. Bahkan dalam Surat Al-Hujarat ayat 14 disebutkan bahwa Allah menjadikan umat manusia ini berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita semua saling mengenal. Artinya diajak saling membangun kesepahaman, bukan diajak berperang,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER