JATENG-YOGYAKARTA

Kementan Dukung Pengembangan Ekspor Salak Pondoh

MONITOR, Sleman – Salak (Sallaca zalacca) merupakan salah satu buah-buahan yang saat ini populer di pasar domestik maupun pasar ekspor. Buah yang dijuluki snake fruit ini berkembang di berbagai kabupaten seperti Sleman, Magelang, Padang Sidempuan, Karangasem, Enrekang, Lombok Barat dan beberapa lokasi lain.

Sejak September 2008, pemerintah Indonesia membuka pasar ekspor salak ke China melalui penandatanganan nota kesepakatan. Salah satu protokol ekspor mensyaratkan bahwa salak yang boleh diekspor hanya dari kebun yang terintegrasi dan dikemas pada packing house yang juga terintegrasi.

Kabupaten Sleman merupakan satu sentra utama salak khususnya Salak Pondoh. Kelompok Tani Kusuma Mulya adalah produsen yang terletak di Cepit, Sukorejo, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

“Kelompok Tani Kusuma Mulya memiliki lahan kurang lebih 2.84 hektare dan berproduksi 8 kg per rumpun,” ujar wakil ketua kelompok tani Kusuma Mulya, Endang.

Endang menyebutkan salaknya dipasarkan ke pasar lokal bahkan pasar internasional. “Selain dijual dalam bentuk segar, biji salak juga diolah menjadi kopi. Tahun ini ekspor salak pondoh Sleman telah dipasarkan ke Thailand, Kamboja, dan Canada,” tambahnya.

Kelompok tani Kusuma Mulya sudah memperoleh sertifikat produk prima 3 sehingga aman dikonsumsi. Kebun buah salak dari kelompok ini sudah diregistrasi dengan Nomor GAP 01-34.04.1383-T.050. Salak ini telah mendapatkan sertifikat organik dari Control Onion Certification pada 21 April 2017.

“Salak kami sudah diproduksi secara organik dan mendapat Sertifikat Produk Prima-3 (aman dikonsumsi) dari Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) Provinsi DI. Yogyakarta pada 18 Oktober 2012. Termasuk registrasi kebun tahun 2018 sebagai penghargaan karena telah memenuhi persyaratan budidaya yang baik (Good Agricultural Practices – GAP),” ungkap Endang semangat.

Pemasaran salak dari kelompok tani ini dilakukan melalui packing house CV. Mitra Turindo, esportir salak Sleman. Perusahaan ini pernah mengekspor ke Kanada, sebanyak 14 kerat dengan berat 131 kg senilai Rp 12,8 juta.

“Untuk memperluas pasar ekspor, kami sedang membangun packing house yang baru untuk penanganan pasca panen komoditas alpukat, manggis, pisang dan mangga,” ujar perwakilan CV. Mitra Turindo, Suroto.

Guna mendukung proses ekspor, perusaahaan ini menjalani SOP pengemasan buah salak yang meliputi penerimaan bahan baku dari kelompok tani, penimbangan pertama, pembersihan, sortasi/grading, pengemasan, penimbangan kedua, pelabelan, pengikatan, pengguntingan dan distribusi.

Sebagai informasi, CV. Mitra Turindo, pada 2019 ini menerima fasilitas kegiatan Good Handling Practices (GHP) dari Direktorat Jenderal Hortikultura untuk pengemasan salak, manggis, pisang, jeruk dan alpukat.

“Dengan adanya fasilitasi untuk mendukung penanganan pascapanen yang baik (Good Handling Practices-GHP) di Poktan Kusuma Mulya, diharapkan dapat meningkatkan mutu buah salak organik di Kabupaten Sleman maupun komoditas lainnya dan memperluas tujuan pasar ekspor,” jelas Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik.

Recent Posts

Pelatih Indra Sjafri Panggil 37 Pemain untuk Ikuti TC Tim U-20 di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Tim U-20 Indonesia kembali menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta mulai Minggu…

2 jam yang lalu

Menag Lantik Rektor IAIN Takengon dan IAIN Sorong

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini, Senin (29/04/2024)melantik Rektor Institut Agama…

3 jam yang lalu

Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan Kementerian LHK 2024

MONITOR, Jakarta – Pertamina Group berhasil memboyong 8 penghargaan pada ajang Festival Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan…

4 jam yang lalu

KORNAS PJN Gelar Doa Bersama Pasca Penetapan Prabowo-Gibran oleh KPU

MONITOR, Pemalang - Koordinator Nasional Pergerakan Jiwa Nusantara (KORNAS PJN) menggelar acara doa bersama dan…

5 jam yang lalu

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

MONITOR, Jakarta - Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan…

6 jam yang lalu

Kemenpora Dukung Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23, Tapi Tidak Boleh Dikomersilkan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…

6 jam yang lalu