PERTANIAN

BKP Kementan Bahas Rancangan Inpres untuk Perkuat Cadangan Beras Pemerintah Daerah

MONITOR, Bogor – Pemerintah Daerah baik provinsi, kabupaten/kota, maupun desa wajib menyelenggarakan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) sesuai amanat UU Pangan No. 18/2012 dan PP No. 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi dalam Rakor Pembahasan Rancangan Inpres tentang Percepatan Penyelenggaraaan Cadangan Beras Pemerintah Daerah, di Bogor, Selasa (12/11/2019).

Dijelaskan Agung, dari hasil evaluasi komitmen terhadap penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD) sebagai implementasi dari CPPD, sampai November 2019, baru 27 Pemerintah Povinsi dan 216 Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki CPPD/CBPD dari seluruh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang ada, meskipun CBPD yang dimiliki masing-masing Provinsi/Kabupaten/Kota masih di bawah target ideal. Sedangkan 75.436 Desa belum memiliki CBPD Pemerintah Desa.

“Memahami kondisi tersebut, atas arahan Menteri Pertanian, BKP menginisiasi penyusunan Rancangan Inpres tentang Percepatan Penyelenggaraan CBPD guna mendorong Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa mengalokasikan APBD dan Dana Desa untuk CBPD di wilayahnya,” ujar Agung.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri.
“Penerbitan Inpres ini diharapkan dapat menggerakkan para Kepala Daerah dan Desa akan pentingnya CBPD dan mengalokasikan APBD dan Dana Desa untuk penyelenggaraan CBPD di wilayahnya guna memperkuat ketahanan pangan,” ujar Risfaheri.

Risfaheri juga mengungkapkan, bahwa cadangan pangan selain beras diperbolehkan bagi daerah terutama desa berdasarkan pangan pokok utama setempat.

CBPD memiliki peran strategis sebagai antisipasi untuk menanggulangi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, bencana sosial, dan/atau keadaan darurat.

Salah satu kelebihan CBPD adalah apabila terjadi bencana alam atau sosial di wilayahnya, Kepala Daerah dan Desa dapat dengan segera memberikan bantuan kepada masyarakatnya karena keputusannya ada di Pimpinan Daerah. Berbeda halnya bila daerah meminta bantuan bencana alam dari alokasi CBP (Cadangan Beras Pemerintah Pusat), Pimpinan Daerah harus mengeluarkan pernyataan tanggap darurat dan mengajukan permohonan bantuan terlebih dahulu kepada Menteri Sosial.

Turut hadir dalam rakor dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan PDTT, Sekretariat Kabinet, Kemenko Perekonomian, dan Biro Hukum Kementerian Pertanian.

Kemendagri diharapkan dapat berperan dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan CBPD, sedangkan Kemendes dan PDTT diharapkan dapat berperan dalam menetapkan kebijakan pengalokasian Dana Desa untuk penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah Desa.

Recent Posts

DWP Kementerian Inisiasi Program Bantuan bagi Korban Banjir di Bali dan NTT

MONITOR, Jakarta - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama menginisiasi program bantuan sosial bagi korban…

1 jam yang lalu

DPR Dorong Evaluasi Tata Ruang dan Percepatan Perbaikan Infrastruktur Pasca Banjir di Bali

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan keprihatinan…

2 jam yang lalu

Peringati Maulid Nabi, Menag Ajak Umat Islam Perbanyak Selawat

MONITOR, Jakarta - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Munawar, Kantor Kementerian Agama Jakarta,…

5 jam yang lalu

Baleg DPR Dorong RUU Komoditas Khas di Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Martin Manurung, mendorong regulasi untuk…

12 jam yang lalu

Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran BKKBN Kantongi Rp 2026 3,63 Triliun

MONITOR, Jakarta - Komisi IX DPR RI menyetujui Pagu Alokasi Anggaran Kementerian Kependudukan dan Pembangunan…

16 jam yang lalu

Kemenperin Pacu IKM Hilirisasi Kemenyan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus memperkuat program hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai…

18 jam yang lalu