Kemendes PDTT

Kemendes: Perkembangan Desa Dipengaruhi SDM dan Keterbukaan Kerjasama

MONITOR, Jakarta – Dalam lima tahun ke depan pembangunan desa, dana desa didorong untuk produktivitas ekonomi perdesaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) perdesaan, untuk mencapai itu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng Kemitraan dengan Lembaga Swasta dan Organisasi Kemasyarakatan.

Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi mengatakan desa-desa saat ini sedang menikmati kesempatan dana desa yang secara periodik diberikan setiap tahun. Ini memberikan kesempatan kepada desa-desa untuk melakukan transformasi dari desa tertinggal menjadi desa maju.

“Berkembang tidaknya desa dipengaruhi SDM, kedua bagaimana keterbukaan dari desa tersebut untuk menerima peran atau partisipasi dari lembaga-lembaga lain,” ujarnya saat memberikan arahan pada rapat Forum Kemitraan dengan Lembaga Swasta dan Organisasi Kemasyarakatan “Peningkatan Pelayanan Publik di Era Digital” di Jakarta (8/11).

Anwar melanjutkan perlunya mencari strategi, model, bentuk untuk meningkatkan ekonomi perdesaan. Salah satu misalnya desa wisata yang dinilainya cukup memberikan keuntungan signifikan bagi pedesaan. Jika dikelola dengan baik ternyata memberikan multiplier effect untuk menciptakan peningkatan produktivitas perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Namun, masih banyak permasalahan di desa misalnya kesempatan meningkatkan pengetahuan yang masih terbatas, keterbatasan sarana produksi, jalan bagus tapi produksi tidak ada, ini kondisi perdesaan yang harus didorong bersama agar mereka bisa menggunakan kesempatan dengan adanya dana desa.

“Ini merupakan tantangan bersama bagaimana swasta melalui pasca panen, kedua, industri untuk perekonomian, ketiga peningkatan SDM. Uang (dana desa) banyak bisa jadi kesempatan atau malapetaka. Desa yang miskin akan mendaptkan bantuan lebih sesuai dari skema dana desa. Tapi kalau tidak ada kapasitas untuk merubah dari uang jadi aktivitas produski akhirnya hanya akan sekedar uang-belanja konsumsi-selesai,” ungkapnya.

Dalam forum ini harapannya bisa muncul apa yang bisa dirumuskan, setelah forum selesai ada komitmen yang dijalin bersama dan ditindaklanjuti. Selain Lembaga Swasta dan Organisasi Kemasyarakatan, ada perusahaan-perusahaan, perguruan tinggi, kelompok LSM yang menjadi mitra kerja, dan perlunya kesamaan kepentingan terkait pembangunan desa.

“Sehingga desa bisa memegang harapan dan menjemput harapannya menjadi desa yang mandiri,” pungkasnya.

Kepala Biro Humas dan Kerjasama Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan pentingnya sinergi antara pemerintah dan lembaga non profit, namun saat ini masih lemah dan jarang terjadi. Dengan adanya forum ini bisa membuka ruang wadah untuk komunikasi.

“Keberhasilan program pemerintah tidak bisa berjalan tanpa sinergi baik dengan sesama kementerian/lembaga maupun dengan lembaga non pemerintah/NGO, atau organisasi kemasyarakatan. Karena suatu program perlu adanya pengawalan dan partisipasi,” ujarnya.

Saat ini pelayanan publik dan pengaduan masyarakat di Kemendes PDTT mencoba mengunakan sistem. Melalui sistem yang dibangun, masyarakat bisa ikut partisipasi dan melakukan pengaduan melalui sistem.

“Chanel pengaduan melalui media sosial, membuka ruang siapa saja. Sekarang zamannya integrasi. Sehingga datanya terpadu. Termasuk pengaduan melalui aplikasi Sipemandu desa,” terangnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga, Ninit Angelia mengatakan forum ini merupakan wadah sinergi bagi lembaga swasta dan organisasi kemasyarakatan untuk mendukung Kemendes PDTT dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran melalui peningkatan pelayanan publik di Era Digital.

“Tujuan forum kemitraan ini pertama, peran dari lembaga swasta dan organisasi masyarakat untuk mendukung dan membantu pendampingan kepada masyarakat desa. Kedua, tergalinya kerjasama dan integrasi program serta perencanaan dan pengembangan SDM. Ketiga, sinergitas ini diharapkan menghasilkan langkah nyata untuk kesejahteraan dan percepatan pemberdayaan masyarakat di desa,” jelasnya.

Recent Posts

Tim Riset MAN 1 Medan Raih Perunggu di Ajang SIIF Korsel

MONITOR, Jakarta - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan meraih Bronze Medal (Perunggu) pada…

8 jam yang lalu

Gaji Guru Naik di 2025, Puan Bicara Keadilan Buat Pahlawan Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut kebijakan Pemerintah yang menaikkan gaji guru…

11 jam yang lalu

Soal Skema Baru Subsidi BBM, DPR Ingatkan Nasib Ojol

MONITOR, Jakarta - Pemerintah sedang mempersiapkan skema baru penyaluran subsidi BBM di mana rencananya ojek…

13 jam yang lalu

Menag Nasaruddin Umar Terima Korpri Award 2024

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima Korpri Award 2024 Kategori Life Time Achievement.…

13 jam yang lalu

Prof Rokhmin apresiasi Kontribusi 25 Tahun Politeknik KP Sidoarjo untuk Sektor Kelautan dan Perikanan

MONITOR, Sidoarjo - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Rokhmin Dahuri…

14 jam yang lalu

KKP-BGN Siap Kolaborasi Sukseskan Program MBG

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN)…

16 jam yang lalu