Minggu, 5 Mei, 2024

Rombak Sistem dan Kurikulum, Ini Tugas Khusus Jokowi untuk Nadiem Makarim

MONITOR, Jakarta – Saat menggelar Rapat Terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10) sore, Jokowi ingin reformasi besar-besaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan juga di Kementerian Agama.

Reformasi atau perombakan besar-besaran kedua kementerian tersebut terkait dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi fokus pemerintah saat ini yaitu SDM yang siap untuk bekerja, siap untuk berwirausaha, siap berkarya.

“Saya yakin menterinya sudah paham, Menkonya juga sudah berpengalaman di situ jadi udah enggak ada yang ingin saya jelaskan lagi,” kata Jokowi.

Khusus kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Jokowi menekankan agar dibangun sistem dan teknologi membangun konektifiitas antar wilayah sehingga pendididikan dapat dengan mudah diakses oleh setiap warga negara.

“Lihatlah yang ada, misalnya di Halmahera, lihatlah yang ada di Rote, lihatlah yang ada di Wamena. Itu baru kita bisa membangun sistem apa, aplikasi apa yang harus kita bangun agar ada standardisasi, ada sebuah standar kualitas, yang enggak usah sama, mirip-mirip dan memudahkan guru, memudahkan murid pelajar-pelajar kita dalam belajar,” ujar Jokowi.

Sementara terkait kesempatan dan lapangan kerja, Jokowi mengingatkan tantangan besar untuk merespon pasar tenaga kerja yang berubah karena perkembangan teknologi, ada shifting job, pergeseran pekerjaan.

“Ini harus dilihat. Karena nanti pergeseran pekerjaan ini, shifting job ini tidak hanya membawa tantangan kehilangan pekerjaan/job lost tapi juga sekaligus peluang berupa job get,” katnya.

“kalau bisa mempersiapkan, justru peluang itu akan semakin banyak karena berkembangnya emerging jobs yang menuntut emerging emerging knowledge dan emerging skill. Untuk itu, review penyesuaian kurikulum besar-besaran harus dilakukan. Karena dunia sudah berubah sangat cepat. Ilmu, pengetahuan, keterampilan sekarang ini mudah sekali usang,” tegas Jokowi.

“Oleh karena itu harus di-update, harus di-upgrade, jangan terlambat dan kurikulum pun jangan kaku, harus fleksibel sejalan dengan perubahan-perubahan dunia yang kita alami,” tutur Presiden Jokowi.

Selain kurikulum, Presiden juga meminta untuk diperbaiki yang berkaitan dengan kualitas guru, dengan sebuah aplikasi sistem yang mempercepat sehingga peningkatkan pemerataan kualitas pendidikan betul-betul dirasakan oleh murid-murid, anak-anak, dan pelajar-pelajar.

“Manfaatkan teknologi digital untuk memperluas, mempercepat dan memudahkan akses pelayanan di bidang pendidikan maupun di bidang kesehatan. Agar semuanya dipermudah dengan teknologi digital,” tutur Presiden.

Sementara terkait Balai Latihan Kerja (BLK), Presiden Jokowi meminta agar betul-betul ditingkatkan relevansinya dengan dunia kerja. Menurut Presiden, peserta didik harus memiliki pengetahuan, memiliki keterampilan yang menunjang dia untuk bisa bekerja dan berwirausaha.

Oleh sebab itu, Presiden menyarankan perlunya terus dilakukan rescaling dan upscaling untuk angkatan kerja kita agar memiliki yang competitiveness yang baik.

“Karena kita nanti tahun depan memiliki yang namanya kartu pra kerja, tolong betul disiapkan dari sekarang sehingga nanti Januari sudah betul-betul bisa on, bisa main betul kartu pra kerja kita,” sambung Presiden Jokowi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER