JAWA TIMUR

Khofifah ingatkan Pelajar se-Jatim waspadai Hoaks dan Provokasi

MONITOR, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta pengurus OSIS SMA/SMK se-Jawa Timur agar mampu menjaga harmoni dan terus mewaspadai berbagai upaya provokasi dan intoleransi yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurutnya, saat ini banyak bertebaran konten provokatif di media sosial dan ruang privat termasuk saat jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober mendatang. Khofifah mengajak para siswa untuk dapat lebih bijak dalam menyikapi pemberitaan dan informasi yang beredar.

“Jangan gampang terpancing, jangan gampang terprovokasi. Dan jangan sampai mudah percaya dengan berita-berita yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Khofifah didepan ribuan pelajar SMA/SMK Se-Jawa Timur dan Pengurus OSIS di Lapangan Mapolda Jatim, Rabu (16/10).

“Harus kita waspadai bersama karena konten tersebut tersebar di Instagram, Twitter, Youtube serta Whatsapp Group. Akun-akun itu menyebarkan narasi, foto, dan video yang mengajak masyarakat termasuk pelajar melakukan aksi,” tambah dia.

Para pelajar SMA/SMK yang dikumpulkan merupakan perwakilan dari seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Timur yang diundang khusus dalam rangka silaturahmi Forkopimda bersama para Pelajar.

Khofifah mengatakan, selain belum cukup umur untuk memahami politik dan situasi negara, keberadaan pelajar dengan berbaju seragam sekolah, dikhawatirkan hanya dimanfaatkan oleh orang dewasa untuk kepentingan sesaat. Terbukti, saat sudah berkumpul di titik kumpul mereka tidak tahu diajak kemana dan untuk apa akhirnya diajak kembali ke sekolah masing- masing , disinyalir ada juga yang mengaku ikut aksi karena diiming-imingi sejumlah uang.

“Tentu saja itu merupakan bagian dari pelanggaran terhadap perlindungan anak. Rentang usia 16-18 tahun atau masih berada di tingkat menengah atas masih masuk kategori anak-anak,” imbuhnya.

Khofifah berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Cyber Crime Mabes Polri berperan aktif dalam melacak sumber penyebaran konten-konten provokasi dan intoleransi yang dapat memicu anarkisme. Pun dengan orangtua dan keluarga yang juga diharapkan mampu memberi pemahaman yang komprehensif mengenai sebuah isu dan situasi politik kekinian sehingga mampu mencegah anak melenceng dari tugasnya sebagai pelajar.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan menyarankan para siswa untuk belajar sesuai tugasnya dan tidak terpancing apa yang ada di media sosial.

“Kalau pelajar kan sekolah. Pelajar itu untuk belajar bukan untuk demo. Jadi memang pelajar sudah ada tempatnya di sini. Kemarin ada pihak-pihak yang terpancing adanya berita di medsos, alhamdulillah Jatim tidak ada,” imbuhnya.

Recent Posts

Jurus Pemerintah Bikin Industri Rendang Semakin Nendang

MONITOR, Jakarta - Rendang adalah salah satu jenis produk olahan makanan yang populer di Indonesia…

36 menit yang lalu

TNI Berduka, Panglima TNI Hadiri Upacara Pelepasan Jenazah Prajurit Korban Ledakan Munisi

MONITOR, Jakarta - Dalam suasana haru dan penuh penghormatan, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto…

5 jam yang lalu

Bertemu Pimpinan Ceko, Puan Singgung Kerja Sama Ekonomi Hijau dan Sister City

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan pimpinan Parlemen negara…

6 jam yang lalu

Bilateral Meeting, Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Rakyat…

7 jam yang lalu

Forum Muslim Women Parliamentarians OKI Satukan Visi Misi Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan

MONITOR, Jakarta - Anggota parlemen perempuan anggota negara-negara Organisasi Islam (OKI) berdiskusi di DPR dalam…

8 jam yang lalu

Prabowo Direncanakan Hadiri Pembukaan Konferensi Uni Parlemen OKI di DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyebut…

8 jam yang lalu