PEMERINTAHAN

Kemendes Harap SurfAid Dapat Mengembangkan Ekonomi Desa

MONITOR, Denpasar – Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Dirjen PDTu Kemendes PDTT) Aisyah Gamawati menghadiri peluncuran program Nusatani di Denpasar Bali pada Rabu (16/10).

“Program Nusatani sebagai tindak lanjut kerjasama bersama dengan SurfAid pada Agustus 2019 lalu. Program yang digelar oleh SurfAid di Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Bima ini merupakan wilayah kerja Kemendes PDTT karena kedua daerah tersebut menjadi wilayah kerja dari Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan, Direktorat Pulau Kecil dan Terluar, serta Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana dari Ditjen PDTu Kemendes PDTT,” ujar Aisyah.

Aisyah menambahkan bahwa Kemendes PDTT memandang perlu menggandeng pihak-pihak lain sebagai kolaborasi pentahelix. Konsep pentahelik, maka unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu membangun kebersamaan dalam mewujudkan pembangunan nasional terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar.

“Kita perlu berkolaborasi, salah satunya dengan mengembangkan kerjasama secara terkoordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak, baik Kementerian/Lembaga sektor terkait, Perguruan Tinggi, Negara Donor Luar negeri, dan NGO Luar Negeri seperti SurfAid,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kemendes PDTT Samsul Widodo mengharapkan agar Surfaid dapat memastikan pengembangan ekonomi dari desa-desa tersebut.

“Untuk pendampingan petani tidak hanya di sektor produksi namun juga sampai di market dan offtaker,” ujar Samsul.

Samsul berharap SurfAid dapat memberikan asistensi untuk mengurangi terjadinya stunting dan juga untuk pengembangan desa wisata.

Perlu diketahui bahwa Nusatani atau Nutrition Sensitive Agriculture merupakan salah satu program yang sudah disusun bersama dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan akses pangan yang dapat mengurangi tingkat malnutrisi dengan pendekatan Nutrition Sensitive Agriculture. Program ini merupakan salah satu dari tiga program (Katuerukat, Ehowu, Nusatani) yang akan dilaksanakan selama tiga tahun kedepan antara Kemendes PDTT dengan Surfaid.

Hadir dalam peluncuran ini dari Global Program Director Surfaid International Anne Wuijts, Direktur Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar Kemendes PDTT Dinnia Joedadibrata, Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan Kemendes PDTT Fujiartanto, Country DIrector Surfaid Indonesia Sudrajat, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat, Kepala Bappeda Kabupaten Sumba Barat, Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumba Barat.

Recent Posts

Menteri Yandri Optimis Indonesia Capai Swasembada Pangan 2027

MONITOR, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto hadir mengikuti…

2 jam yang lalu

DPR Nilai Larangan Ojol Gunakan BBM Bersubsidi Tak Berpihak Rakyat

MONITOR, Jakarta - Pemerintah berwacana melarang pengemudi ojek online (ojol) menggunakan bahan bakar minyak (BBM)…

3 jam yang lalu

Tim Riset MAN 1 Medan Raih Perunggu di Ajang SIIF Korsel

MONITOR, Jakarta - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan meraih Bronze Medal (Perunggu) pada…

12 jam yang lalu

Gaji Guru Naik di 2025, Puan Bicara Keadilan Buat Pahlawan Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut kebijakan Pemerintah yang menaikkan gaji guru…

15 jam yang lalu

Soal Skema Baru Subsidi BBM, DPR Ingatkan Nasib Ojol

MONITOR, Jakarta - Pemerintah sedang mempersiapkan skema baru penyaluran subsidi BBM di mana rencananya ojek…

17 jam yang lalu

Menag Nasaruddin Umar Terima Korpri Award 2024

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima Korpri Award 2024 Kategori Life Time Achievement.…

17 jam yang lalu