MONITOR, Jakarta – Jelang pemberlakuan UU KPK hasil revisi pada tanggal 17 Oktober nanti, KPK justru semakin lincah melakukan Operasi Tangkap Tangan atau OTT. Terbukti, tanggal 14 Oktober kemarin lembaga anti rasuah itu menciduk Bupati Indramayu Supendi.
Sehari setelahnya menangkap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pada 15 Oktober 2019. Semangat Agus Rahardjo dan rekan-rekannya tak lantas surut dengan keberadaan UU KPK baru itu.
Melihat kenyataan ini, Fahri Hamzah menilai gencarnya OTT dilakukan KPK mengkonfirmasikan bahwa KPK sadar telah gagal memberantas korupsi di negeri ini. Tak hanya itu, politisi gaek PKS ini menyebut KPK frustasi.
“OTT bukan saja pertanda gagal, tapi frustrasi KPK karena gagal memberantas korupsi,” kata Fahri Hamzah, Rabu (16/10).
Ia menjelaskan, dalam UU apapun istilah OTT tidak dikenal. Menurut politisi asal Sumbawa ini, korupsi itu harus dicegah sedari dini, bukan hanya dideteksi lalu kemudian sebatas upaya penangkapan oknum koruptor.
“Korupsi itu dicegah sampai tak ada lagi bukan diintip untuk ditangkap seperti polisi lalu lintas di lampu merah yang sembunyi untuk menilang,” tukas Fahri.
MONITOR, Solo - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mendampingi Presiden…
MONITOR, Jakarta - Akhirnya, band pemungkas People Fest DPR itu tiba, Dewa 19 featuring Virzha. Band termahal…
MONITOR, Jakarta - Pada hari kedua pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) yang diselenggarakan di Jakarta,…
MONITOR, Jakarta - Asap tebal kabut (smoke machine) di atas panggung menyeruak saat Pasha Ungu…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Penataan Ruang Laut terus berkomitmen…
MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember…