Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif (dok: tribun)
MONITOR, Jakarta – Politikus PDIP Arteria Dahlan dinilai telah membohongi publik atas tudingan terhadap KPK beberapa waktu lalu saat diundang ke acara Mata Najwa. Arteria sebelumnya menyebut bahwa KPK tak pernah membuat laporan tahunan.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pun membantah hal tersebut. Pasalnya, kata Laode, Arteria pernah hadir saat diundang oleh KPK dalam mempublikasikan laporan tahunan.
“Arteria itu bohong dan bahkan berani bentak-bentak orang tua padahal yang dia sampaikan tidak ada yang benar,” kata Laode M Syarif kepada wartawan, belum lama ini.
Salah satu contohnya, kata Laode, yakni saat KPK mengundang sejumlah pihak dari DPR, termasuk Arteria Dahlan, mempublikasikan laporan tahunan tahun 2018. Khusus Laporan tahunan 2018, KPK menggunakan format baru yang menekankan pada grafis agar mudah dipahami masyarakat.
Selain itu, kata Laode, KPK juga membeberkan laporan tersebut di situsnya. Laporan tersebut berisi tentang kinerja pegawai KPK secara keseluruhan, yang terdiri dari tim monitoring, supervisi, koordinasi, penindakan, dan pencegahan.
Laode menunjukan sejumlah berita sejumlah media yang memperlihatkan Politikus PDIP itu hadir dalam acara publikasi laporan tahunan KPK. Ia juga menunjukan foto-foto kehadiran Arteria Dahlan dalam acara tersebut.
“Itu contoh yang dia bilang bahwa KPK tidak buat laporan tahunan tapi sat peluncuran (laporan tahunan) dia hadir,” terangnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia…
MONITOR, Jakarta - Koordinator Perkumpulan Sinergi Kawal BUMN, Arief Rachman angkat bicara terkait kemacetan parah…
MONITOR, Jakarta - Keikutsertaan Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah mempertanyakan perkembangan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme…