KEAGAMAAN

Peringati Hari Santri 2019, Menag: Santri Itu Duta Perdamaian

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin meminta santri konsisten pada identitas diri yang selama ini ditampilkannya.

“Santri adalah pribadi yang mendalami agama Islam, dari akar kata salam yang artinya kedamaiban. Itulah inti jiwa santri” kata Menag saat berpidato dalam rangkaian acara peringatan Hari Santri 2019 di arena car free day, jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (13/10).

Maka dari itu, lanjut Menag, santri itu duta perdamaian yang menebarkannya kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun.

Dalam balutan baju putih, sarung batik, peci, dan sepatu putih, Menag mengingatkan tentang identitas santri yang harus selalu ditampilkan dalam kehidupan beragama dan bernegara.

Negara sudah sering menghadapi bahaya disintegrasi dan intoleransi. Selama ini santri telah berperan dengan baik menjaga pagar persatuan Indonesia.

Menurut pengamatan Menag, santri memiliki tiga ciri khas. Pertama, menghargai perbedaan. “Sejak hari pertama mondok, santri sdh berhadapan dengan kemahemukan” katanya.

Menghargai dan menghormati itu tidak tdk berarti membenarkan apalagi mendukung.

Ciri santri yang lain adalah memiliki kecintaan luar biasa kepada tanah airnya.

Menag mengutip firman Allah,
“Wanafahtu fihi min ruhi,” yang artinya Allah telah menitipkan ruhnya pada diri setiap manusia. Maka sekeras dan setajam apapun perbedaan kita, jangan sampai merobek nilai kemanusiaan yang ada.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kanaruddin Amin menambahkan, peringatan hari santri ini bukan untuk diri santri, tetapi menabalkan prinsip Islam moderat.

“Santri tidak hanya kuat dalam relijiusitad saja tetapi juga hebat dalam rasa nasionalisme” katanya. Untuk menjaga hal itu, negara perlu hadir, menjaga, dan memupuknya.

Peringatan hari santri kali ini dihadiri 5000 santri dari berbagai daerah. Selain acara panggung diserai pula dengan parade santri di arena car free day jalan MH Thamrin dan pengibaran bendera merah putih sepanjang 740 meter yang dilakukan oleh ratusan santri dari pesantren Asshidiqiyah, Jakarta.

Setelah seremoni, pengunjung mendapat tausiyah keagamaan dari LH Miftah Maulana Habiburahman dan panggung musik shalawat oleh Veve Zulfikar.

Hari Santri ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keppres No. 22 Tahun 2015 silam. Parade hari santri diinisiasi oleh Kementerian Agama untuk meneguhkan posisi kaum santri di garda terdepan menyuarakan perdamaian di tengah maraknya pertikaian, konflik, dan peperangan di berbagai belahan dunia.

Recent Posts

DPR Dorong Pemerintah Pusat dan Pemda Kolaborasi Tangani Banjir Jakarta, Jangan Gali Lubang Tutup Lubang

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera memberi perhatian serius terhadap…

5 jam yang lalu

Soroti Bencana Alam di Sejumlah Wilayah, Puan Minta Pemerintah Mitigasi dan Sigap Tangani Korban

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti berbagai bencana alam yang terjadi di…

7 jam yang lalu

Saksi Anak Diduga Diintimidasi di Peradilan Kasus Oknum Polisi Tembak Siswa, DPR: Sejak Awal Sarat Kejanggalan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendesak seluruh pihak turut mengawasi proses…

9 jam yang lalu

Bupati Bondowoso Buka Festival Muharram 1447 H dan Luncurkan ‘Bondowoso Berkah’

MONITOR, Bondowoso - Bupati Bondowoso KH Abdul Wahid Hamid meluncurkan “Bondowoso Berkah”, sebuah komitmen dan…

9 jam yang lalu

DPR Bentuk Tim Supervisi, Puan: Penulisan Ulang Sejarah Harus Dilaksanakan Sejelas-jelasnya

MONITOR, Jakarta - DPR RI membentuk tim untuk melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah yang…

10 jam yang lalu

Menteri PU Pastikan 63 Lokasi Sekolah Rakyat Tahap IA Siap untuk Tahun Ajaran Baru 14 Juli 2025

MONITOR, Bekasi - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo memastikan dukungan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat…

11 jam yang lalu