PEMERINTAHAN

Kemendes-BNPB Bahas Penanggulangan Bencana di Desa Daerah Tertinggal

MONITOR, Pangkal Pinang – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bersama dengan BNPB menggelar Focus Group Discussion dengan tema Sinergi Pemerintah, Badan Usaha dan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana di Desa pada daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) pada Jumat (11/10) malam di Pangkal Pinang, Bangka Belitung

“Kami sudah mengikuti event ini sejak 2015 silam, dan pada tahun 2019 kami mengajak Bank Mandiri, Rumah Zakat dan PLAN Indonesia untuk bersama-sama berbagi terkait peranan masing-masing pihak dalam pengurangan risiko bencana” ujar Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana dari Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) Kemendes PDTT Hasman Maa’ni saat menjadi pembicara dalam FGD.

Hasman menambahkan bahwa sejatinya keterlibatan Kemendesa PDTT dalam Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2019 ini menjadi sarana untuk bersama memperkuat pemahaman pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat khususnya masyarakat di desa terhadap aktivitas Pengurangan Risiko Bencana (PRB) sebagai investasi untuk ketangguhan.

“Utamanya adalah Kemendesa PDTT bersama dengan BNPB serta berbagai pihak lain ingin masyarakat lebih memahami bahwa Pengurangan Risiko Bencana adalah sebagai investasi jangka panjang dan menjadi urusan semua pihak. Selain itu masyarakat juga perlu memahami bahwa instrumen dana desa pun dapat dipergunakan untuk hal-hal yang terkait dengan kebencanaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Desa Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020,” katanya.

Hasman menyampaikan bahwa dari sebaran 74.957 desa di Indonesia, mayoritas berada dalam kategori desa rawan bencana yang menjadi tantangan bersama. Tidak hanya pemerintah saja namun semua pihak, untuk bersama membudayakan sadar bencana.

“Karena itu, semua pihak dapat terlibat dalam urusan bencana sesuai dengan kapasitas masing-masing. Sebagai contoh badan usaha dapat terlibat dalam penguatan kapasitas ekonomi di daerah rawan bencana melalui penyaluran kredit usaha rakyat oleh perbankan salah satunya Bank Mandiri. Tidak hanya perbankan, Rumah Zakat juga menyalurkan dana manfaat melalui program desa berdaya di daerah-daerah 3T,” katanya.

FGD dalam rangka peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2019 ini menghadirkan narasumber Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana Kemendesa PDTT Hasman Ma’ani, Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda, dan Project Coordinator Plan Indonesia Fransiskus Xaverius serta Manager Micro Credit Bank Mandiri cabang Pangkal Pinang Qolbini.

Recent Posts

Percepat Pemulihan, Jasa Marga Operasikan Kembali Tujuh Gerbang Tol Terdampak Secara Fungsional

MONITOR, Jakarta - Lima hari pasca aksi massa di sekitar Gedung MPR/DPR yang mengakibatkan terbakarnya…

15 menit yang lalu

Pemerintah Usul Tambah Anggaran untuk Dukung Program Industri

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Perindustrian…

38 menit yang lalu

BEM UI Usul Pembentukan Tim Investigasi Dugaan Makar, DPR Sebut Itu Tupoksi Pemerintah

MONITOR, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa dari Universitas Indonesia (BEM UI) menuntut adanya pembentukan tim…

52 menit yang lalu

Menag Jelaskan Empat Pilar Guru Profesional

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya penguatan kualitas guru melalui empat pilar…

4 jam yang lalu

Dasco Pastikan DPR Bahas RUU Perampasan Aset, Tunggu Finalisasi KUHAP

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan DPR berkomitmen membahas Rancangan…

10 jam yang lalu

Gelar Audiensi, Pimpinan DPR Respon Aspirasi Perwakilan Organisasi Kemahasiswaan

MONITOR, Jakarta - Pimpinan DPR RI menerima sejumlah perwakilan mahasiswa dari 16 organisasi kemahasiswaan di…

12 jam yang lalu