Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief (net)
MONITOR, Jakarta – Tertusuknya Menko Polhukam Wiranto oleh pria tak dikenal di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) kemarin menunjukkan adanya masalah dalam relasi sosial antara rakyat dan pemimpinnya. Sebab tak dipungkiri, Wiranto adalah simbol pemegang keamanan tertinggi di negeri ini.
Andi Arief tergelitik melihat fenomena tersebut. Ia tak mampu membayangkan bagaimana mungkin rakyat bisa mencelakai pejabat publik setingkat Menteri.
“Ada masalah relasi sosial dan kekuasaan yang tersumbat antara rakyat dan pemimpinnya. Ini harus menjadi perhatian kita semua,” tutur Andi Arief, Jumat (11/10).
Selain itu, Wasekjen Demokrat ini mempertanyakan prosedur sistem keamanan bagi pejabat publik sehingga aparat tak mampu memprediksi bakal terjadi aksi penyerangan brutal.
“Kita merasa prihatin dan terpukul dengan peristiwa penusukan yang dialami oleh Menkopolhukam Pak Wiranto. Saya berharap Pak Wiranto segera sembuh dan baik-baik saja,” tukas Andi.
Ia menilai peristiwa tersebut tidak baik untuk proses demokrasi ke depan. Untuk itu, ia percayakan kepada pihak Polri untuk memproses peristiwa tersebut secara hukum.
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII)…
MONITOR, Jakarta - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta mencetak sejarah…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mendorong setiap satuan kerja fokus pada kinerja berdampak dan mengkomunikasikannya…
MONITOR, Jakarta - DPR RI melakukan berbagai upaya pembenahan dalam rangka merespons harapan publik, termasuk…
MONITOR, Bogor - Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, PT Tirta Investama (AQUA)…
MONITOR, Surakarta - Kementerian Agama bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI…