JABAR-BANTEN

BKP Kementan-Untirta Akselerasi Pengentasan Daerah Rawan Pangan di Banten

MONITOR, Serang – Dalam upaya penanganan daerah rentan rawan pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kerjasama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

“Kerjasama ini sebagai langkah awal dan strategis dalam penanganan kerentanan rawan pangan di Banten, apalagi di daerah ini masih ada wilayah rentan rawan pangan,” ujar Kepala BKP Agung Hendriadi dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilakukan di Kampus Untirta, Jum’at (11/10/2019) yang dilanjutkan dengan kuliah umum.

Menurut Agung ketahanan pangan sifatnya dinamis. Kondisi saat ini akan berubah pada masa mendatang karena pertambahan penduduk, tuntutan pangan yang beranekaragam dan semakin berkualitas.

Untuk itu, ujar Agung, Banten sebagai daerah penyangga pangan ibukota harus dipertahankan kondisinya agar lebih baik lagi. “Kalau Banten ketahanan pangannya lemah, pasti akan berpengaruh pada pasokan pangan di ibu kota. Nah. Ini harus dijaga,” tegas Agung.

Terkait hal tersebut, Rektor Untirta Fatah Sulaeman mengatakan bahwa Banten akan tetap menjadi pusat unggulan pangan.

“Saat ini kami mengirim 21 mahasiwa yang sedang belajar diberbagai tempat di luar negeri khusus belajar ketahanan pangan,” ujar Fatah.

Melihat tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks, dalam kesempatan tersebut Fatah Sulaiman meminta Agung sebagai Pengarah Center of Excellent for Food Security Untirta.

Agung juga berpesan kepada Rektor, agar para
mahasiswa yang mau Kuliah Kerja Nyata (KKN) tidak ditempatkan di daerah-daerah yang sudah maju, tetapi dipedesaan.

“Tempatkan para mahasiswa yang KKN di pedesaan, sehingga bisa membantu memproduksi pangan agar berkecukupan dan berkualitas,” pesan Agung.

Sebagai implementasi kerjasama dalam pengentasan kerawanan pangan, Badan Ketahanan Pangan akan menempatkan kegiatannya di daerah rentan rawan pangan.

“Nanti akan kami tempatkan kegiatan strategis, dan juga bisa didampingi para mahasiswa, sehingga daerah yang tadinya rentan rawan pangan menjadi tahan pangan,” pungkas Agung dihadapan Rektor, Dekan, para dosen dan mahasiswa fakultas pertanian.

Recent Posts

Tarif Ekspor AS Naik, Prof Rokhmin Sarankan Diplomasi dan Negosiasi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri menyoroti kebijakan AS terkait…

11 menit yang lalu

Jasa Marga Catat 2 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+8 Libur Idulfitri 1446H

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 2.007.922 kendaraan kembali ke wilayah…

2 jam yang lalu

Sahli Bidang Air Power Koopsud II Hadiri Pelantikan Rektor UPM

MONITOR, Makassar - Panglima Komando Operasi Udara II Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak diwakili oleh…

3 jam yang lalu

Pesan Halal Bihalal ASN dari Menag: Jaga Soliditas

MONITOR, Jakarta - Halal bi Halal membuka aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag),…

4 jam yang lalu

Jalan Tol Semarang Seksi A,B,C Mampu Layani 63 Ribu Kendaraan pada Periode Libur Lebaran 2025

MONITOR, Jateng - Jalan Tol Semarang Seksi A,B,C yang merupakan bagian integral dari jaringan jalan…

5 jam yang lalu

Kementan dan Dinas Respon Cepat Tangani Antraks di Gunung Kidul, Vaksinasi Disiapkan Jelang Idul Adha

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) gerak cepat tangani kasus antraks yang terkonfirmasi di Kabupaten…

7 jam yang lalu