MONITOR, Bogor – Sistem aplikasi SIMREK, dan Sisco BETI Ditjen Peternakan dan Keswan Kementerian Pertanian masuk dalam nominasi 5 besar kategori aplikasi layanan publik sedangkan SIBETI masuk dalam nominasi aplikasi layanan internal, Lomba Inovasi Teknologi informasi Komunikasi (TIK) 2019. Simrek adalah aplikasi layanan rekomendasi dan perizinan bidang peternakan dan kesehatan hewan sedangkan Sisco BETI dan SIBETI merupakan aplikasi layanan yang dibangun oleh Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, salah satu unit pelaksana teknis dibawah Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Menurut Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, menyebutkan bahwa digitalisasi pengembangan aplikasi dalam penyelenggaraan pelayanan merupakan upaya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akurat serta mampu menjembatani dalam melayani masyarakat lebih dekat lagi. “Kementan berkomitmen untuk mampu menjadi sebagai penyelenggaraan pemerintahan efektif, efisien, dengan transparansi dan akuntabilitas menjadi tolok ukur penyelenggaraan pemerintah,” ungkap Nasrullah terkait Wawancara Lomba Inovasi TIK Kementan di Royal Padjajaran Hotel Bogor. (10/10).
Lanjut Nasrullah, SIMREK berbasis online untuk pelaku usaha peternakan yang membutuhkan berbagai surat rekomendasi, dalam bentuk dokumen perizinan seperti surat rekomendasi, surat persetujuan, surat keterangan terkait ekspor dan impor.
“Kami melayani 25 jenis izin rekomendasi yang bisa diajukan secara online, sehingga pemohon hanya perlu satu kali datang ke Kementan untuk validasi dokumen”ungkap Nasrullah.
Nasrullah menambahkan era industri 4.0 menuntut pemerintah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi menjadi daya ungkit utama sehingga masyarakat juga dapat berperan aktif dalam proses pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan.
“Masyarakat mampu menjadi kontrol sosial,” imbuhnya.
Nasrullah juga menambahkan, sistem ini terintegrasi dengan Indonesia National Single Window (INSW) di bawah naungan Kementerian Keuangan.
Lomba Inovasi TIK
Lomba inovasi TIK dengan penambahan kategori Aplikasi untuk pertama kali diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementan pada tahun 2019, untuk meningkatkan inovasi layanan TIK di bidang Pertanian yang diikuti oleh Instansi Pemerintah seluruh Indonesia yang bergerak di bidang Pertanian.
Dalam gelaran lomba nominasi ini, masing-masing nominator harus memaparkan aplikasi mereka dan melakukan wawancara dihadapan juri yang berasal dari Kemenkominfo, UI, Dewan TIK Nasional, Ikatan Ahli Informatika Indonesia dan Himpunan Informatika Pertanian Indonesia.
Nasrullah menyebutkan wawancara merupakan salah satu tahapan lomba sebagai upaya untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai pengembangan e-Government dan inovasi teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan bidang pertanian.
“Kriteria Aplikasi Layanan Publik yang dilombakan adalah aplikasi yang dapat memudahkan proses layanan kepada publik/masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja” ujar Nasrullah.
Pada kesempatan yang sama, salah satu Tim juri, Gerry Firmansyah memberikan apresiasi terhadap SIMREK karena jangkauan penggunanya mencakup dalam dan luar negeri.
“Karena cakupan pengguna/user yang lebih luas maka sebaiknya Ditjen PKH menyiapkan server tambahan untuk mengantisipasi sistem down” ungkap Gerry.
Sementara itu, Kepala BET Cipelang, Oloan Parlindungan menjelaskan aplikasi Sisco BETI dibangun untuk memudahkan seluruh stakeholder memanfaatkan layanan yang ada di BET Cipelang secara online sehingga dapat diakses dimanapun dan kapanpun sedangkan SIBETI merupakan aplikasi layanan internal adalah aplikasi yang dapat membantu para pimpinan mengetahui informasi tentang perkembangan kinerja internal terkini.
“Setelah dilakukan penilaian prakualifikasi akhirnya didapatlah 5 nominator dari masing-masing kategori dan Alhamdulillah BET Cipelang termasuk diantaranya” ujar Oloan.