BERITA

Masuk ‘Top 50’ Muslim Berpengaruh di Dunia, Bukti Jokowi Pro Islam?

MONITOR, Jakarta – Presiden Jokowi masuk dalam 50 muslim paling berpengaruh di dunia berdasarkan data yang dirilis The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan.

PDIP pun langsung menyebut, kalau rilis yang dikeluarkan RISSC tersebut menjadi bukti kalau Jokowi sosok yang pro dengan Islam.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menilai hasil survei lembaga internasional yang berkedudukan di Amman, Yordania ini menggambarkan pengakuan dunia internasional terhadap komitmen keislaman Presiden Jokowi.

“Ini bukti, Pak Jokowi berhasil mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin,” kata Said, Senin (7/10).

Dalam daftar yang dipublikasikan situs The Muslim 500 untuk edisi 2020, Jokowi berada di urutan ke-13, tepat di bawah Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamid Al-Thani.

Said berujar, hasil survei ini membuktikan dunia internasional mengakui keberpihakan Presiden Jokowi terhadap Islam. Komitmen keislaman Jokowi kata Said, tercermin dari sejumlah kebijakan ekonomi, terutama program pengentasan kemiskinan yang sejalan dengan misi ajaran Islam

Misalnya Presiden Jokowi mendorong pemberdayaan zakat sebagai pengembangan ekonomi mikro Islam. Bagi umat Islam, pembayaran zakat merupakan bentuk ibadah yang misinya mewujudkan keadilan ekonomi bagi seluruh umat.

“Jadi, Presiden Jokowi dalam berbagai kebijakannya sangat pro Islam,” imbuhnya.

Dirinya memandang, kebijakan ekonomi yang digagas Presiden Jokowi sebagai perwujudan Islam yang rahmatan lil alamin. Sebab, dengan berzakat, umat Islam bisa berbagi rezeki dan meningkatkan persaudaraan. Bahkan sejak 2017, Presiden Jokowi melakukan pembayaran zakat penghasilannya.

“Beliau juga mengajak pejabat tinggi hingga kepala daerah untuk melakukan hal yang sama,” tegasnya.

Sebagai Presiden, Jokowi juga mendorong umat Islam terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membayar zakat melalui Badan Zakat Nasional (Baznas).

Bahkan Presiden telah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur pungutan zakat sebesar 2,5%.

“Kalau kebijakan ini diimplementasikan, potensi penerimaan zakat sangat besar, mencapai Rp271 triliun. Dana yang sangat besar untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan,”pungkasnya.

Diketahui urutan pertama top 500 tersebut ditempati oleh Syekh Muhammad Taqi Utsmani. Kemudian di posisi kedua ada Ayatollah Haji Sayyid Ali Khamenei. Raja Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud berada di posisi keempat, lalu disusul Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di urutan ke-6.

Presiden Indonesia, Jokowi menempati posisi ke-13 dalam daftar ini. Jokowi naik 3 peringkat setelah di tahun 2019 berada di posisi ke-16. Orang Indonesia lainnya yang masuk dalam daftar ini adalah Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj yang berada di posisi ke-19.

Recent Posts

Menag Salurkan Bantuan Rp300 Juta untuk Pura dan Korban Banjir di Bali

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyapa dan menemui masyarakat Bali yang terdampak banjir…

43 menit yang lalu

KN Tanjung Datu-301 Bagikan Sembako dan Edukasi Keselamatan Nelayan Banten

MONITOR, Banten - Wujud kepedulian sosial kembali ditunjukkan oleh unsur KN. Tanjung Datu-301 dengan menggelar…

4 jam yang lalu

Komisi III Dorong RKUHAP Atur Batas Waktu, Persempit Ruang Transaksional

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana…

11 jam yang lalu

Industri Olahraga Berdaya Saing di Kancah Dunia Meningkat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri alat olahraga dalam negeri karena sektor…

14 jam yang lalu

TNI Bagikan 15.000 Paket Sembako untuk Masyarakat di Monas

MONITOR, Jakarta - Suasana hangat menyelimuti Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025). Di tengah…

16 jam yang lalu

Menag: Ormas Sebagai Instrumen Penting Pemersatu Umat

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Islam merupakan instrumen…

17 jam yang lalu