MONITOR, Probolinggo – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Taruna Siaga Bencana (Tagana) ikut mengurangi penggunaan sampah plastik serta terus menanam pohon dan memeliharanya.
Menurutnya masyarakat masih banyak yang harus di edukasi agar memiliki kesadaran terkait bahaya sampah plastik. Terbukti, Indonesia menjadi negara dengan penyumbang sampah plastik terbesar ke-2 di dunia.
“Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk peduli menjaga kelestarian lingkungan dan saya berharap Tagana menjadi garda terdepan dalam kampanye sadar bahaya plastik serta tidak berhenti mengajak semua pihak tetus menanam. Pengalaman saya selama di Kementerian Sosial, bakti sosial apapun dimanapun selalu disertai dengan menanam secara masif,” ungkap Khofifah saat Apel Jambore Tagana dan Bakti Sosial di Lautan Pasir Berbisik, Gunung Bromo, Probolinggo, Sabtu (28/9).
Khofifah mengatakan sampah plastik sangat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Butuh waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara sempurna.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta Tagana berperan aktif dalam pelestarian air dan lingkungan. Salah satu caranya melalui pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Apalagi wilayah Tengger Bromo memang saat ini masih membutuhkan suplai air yang cukup besar. Saat ini pemprov sedang koordinasi dengan pemkab Lumajang yang memiliki sumber air terdekat untuk ditarik ke wilayah Tengger – Bromo.
“Tanamlah pohon untuk menjaga ketahanan dan kualitas air tanah, selain untuk mencegah erosi. Salah satu pohon yang memiliki spesifikasi tersebut adalah trembesi. Sementara untuk wilayah rawan tsunami bisa dengan menanam cemara udang. Cemara udang dikenal pohon yang memiliki kekuatan menahan abrasi bahkan stunami. Umurnya bisa lebih lima ratus tahun,” tuturnya.
“Manfaat lain menanam pohon yaitu akan mengurangi dampak pemanasan global, menambah sumber oksigen di bumi, dan mengurangi polusi udara. Gubernur khofifah mengajak semua Tagana yang mengikuti apel jambore dan bakti sosial di Bromo dapat melanjutkan tugas mulia ini di daerah mading- masing. Terhadap bibit pohon trembesi dan cemara udang, jika kesulitan mencari bibitnya, silahkan datang ke Jawa Timur,” tambah Khofifah.
Jambore berlangsung di tiga titik yakni di Surabaya, Pasuruan, dan Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Untuk di Surabaya berlangsung di Gedung Negara Grahadi. Di Pasuruan dilaksanakan di dua titik yakni Graha Candra Wilwatikta dan Danau Ranu Grati. Sedangkan di Probolinggo berlangsung di Lautan Pasir Taman Nasional Gunung Bromo.
Jambore dihadiri oleh 2.750 Tagana seluruh Indonesia, perwakilan ASEAN Malaysia, Brunei Darussalam, dan Myanmar. Hadir pula perwakilan NGO lokal, NGO internasional, Perwakilan Kampung Siaga Bencana (KSB), Pilar-pilar Sosial, dan relawan kebencanaan lainnya.
Tema yang diangkat dalam Jambore adalah ‘Tagana Menjaga Alam’. Melalui tema ini, Tagana mengajak masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana. Salah satunya dengan menjaga alam dimulai dari hal yang paling mudah dilakukan di lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur khofifah juga melaunching Kawasan Siaga Bencana (KSB) Bromo
yang merupakan pengembangan dari kampung siaga bencana yang ada di lima titik kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru sekaligus Taman Siaga Bencana.
Jadi Juara Umum
Sementara itu, dalam Jambore Tagana 2019 tersebut juga dilaksanakan perlombaan ketangkasan Tagana yang dilaksanakan di Taman Graha Wilwatikta dan Danau Ranu Grati, Kabupaten Pasuruan dengan melibatkan perwakilan Tagana masing – masing Provinsi seluruh Indonesia.
Provinsi Jawa Timur meraih Juara Umum dengan perolehan 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Adapun beberapa tema yang diperlombakan antara lain Posko dan TRC, Dapur umum dan Logistik, Layanan dukungan psikososial, Shelter, Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat dan Water Rescue.
Pada saat yang sama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima menghargaan dari Kementerian Sosial RI sebagai Pembina Tagana Berprestasi. Khofifah mendapat penghargaan atas upayanya dalam penanganan bencana yang terjadi di Jawa Timur, keaktifannya dalam mendorong inovasi dan kreatifitas Tagana Jawa Timur dalam mitigasi bencana.
“Selama tiga tahun berturut-turut Jawa Timur menjadi Juara Umum. Ini membuktikan bahwa kompetensi Tagana di Jawa Timur diatas rata-rata. Selamat kepada Jawa Timur,” ungkap Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat.
Harry mengatakan, Jambore dan Bakti Sosial Tagana adalah ajang bagi seluruh stakeholder bencana untuk menguatkan komitmen menjaga alam sekaligus kesempatan para relawan kemanusiaan bertukar pikiran dalam penanggulangan bencana di waktu mendatang.