Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid
MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Fraksi Gerindra MPR RI Sodik Mudjahid menyampaikan protesnya kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan yang diduga telah menghapus mata acara pembacaan doa dalam sidang terakhir MPR periode 2014-2019, Jumat (27/9).
” Fraksi Gerindra protes dan mengecam Ketua MPR yang menghapus Mata acara pembacaan doa dalam sidang terakhir MPR Periode 2014/2019 pada hari Jumat 27/8/2019,” kata Sodik dalam keterangan tertulisnya yang diterima monitor.co.id, di Jakarta, Jumat.
Ia berpandangan sebagai salah satu lembaga tinggi NKRI dengan dasar Panca Sila, MPR imbuh Sodik seharusnya menjadi teladan pengamalan budaya religi Panca Sila seperti pembacaan doa.
“Apalagi dalam persidangan terakhir dari masa bakti selama 5 tahun ini,” papar wakil ketua komisi VIII DPR itu.
“Anggota MPR adalah wakil rakyat dari DPD dan DPR seluruh Indonesia, sangat layak dan berkeinginan memanjatkan doa sebagai rasa syukur permohonan bimbingan dan kekuatan sekaligus permohonan maaf kepada Allah Tuhan yang maha kuasa,” ujarnya.
Oleh karena itu, Sodik berpandangan bahwa mata acara pembacaan doa yang sudah berlangsung puluhan tahun sejak berdirinya MPRS itulah yang menjadi sikap fraksi berlambang kepala garuda ini melakukan wall out pada sidang paripurna terakhir.
“Sehingga membuat beberapa pimpinan dan anggota fraksi Gerindra MPR melakukan walk out (WO) dari persidangan,” pungkasnya.
MONITOR, Serang - Moderasi beragama bukanlah proyek, tetapi perjuangan bagi seluruh bangsa Indonesia. Indonesia yang…
MONITOR, Jakarta - Memasuki setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan…
MONITOR, Tangerang - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa pendidikan di madrasah…
MONITOR, Jakarta - Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan kesiapan membuka Program Doktor (S3)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR Muhammad Khozin menilai usulan tambahan insentif dari Pendapatan…