Putri keempat Gusdur, Alissa Wahid (net)
MONITOR, Jakarta – Aksi penangkapan terhadap Musisi Ananda Badudu oleh aparat kepolisian mendapat kecaman dari putri keempat Gusdur, Alissa Wahid. Pasalnya, Badudu diduga turut berkontribusi menyuplai logistik untuk para pendemo.
Meski sudah dibebaskan, Allisa kecewa dengan sikap aparat kepolisian. Ia menyarankan agar kedepan polisi lebih berhati-hati dalam menangani kasus demikian.
“Kembali menyesalkan sikap polisi terhadap Ananda Badudu. Polisi perlu lebih berhati-hati dalam mengelola berbagai aspek persoalan politik saat ini. Bisa menjadi bumerang,” kata Alissa Wahid dalam keterangannya, Jumat (27/9).
Selanjutnya, tokoh Gusdurian ini mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sangat mengapresiasi aksi demo yang dilakukan para demonstran terutama kalangan mahasiswa. Bahkan, dikatakan Alissa, Jokowi menduga tindak perusakan saat aksi bukanlah mahasiswa melainkan penumpang gelap.
“Di pertemuan dengan tokoh-tokoh bangsa kemarin, Presiden Jokowi apresiasi aksi demo mahasiswa untuk suarakan aspirasi dengan damai dan kreatif,” terangnya.
“Bahwa ada yang kemudian melakukan tindakan perusakan dan lain-lain, itu Presiden yakini adalah penumpang gelap, bukan mahasiswa. Semoga polisi memahami paradigma ini,” tambahnya.
MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meyakini, bahwa tanah…
MONITOR, Jakarta - Gerakan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia memasuki babak baru. Melalui Silaturahim Tilawati Nasional…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meluncurkan delapan program prioritas bertajuk Asta Protas untuk periode 2024–2029.…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025. Ajang ini…
MONITOR, Jakarta - Operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi…
MONITOR, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepertinya serius menjawab tantangan Penjabat (Pj) Sekda…